Harga Gabah Anjlok, Petani Lebak Harapkan Bantuan dari Pemerintah Setempat di Tengah Pandemi COVID-19

- 3 April 2021, 16:06 WIB
Foto: Aktivitas Pertanian di Kabupaten Lebak.
Foto: Aktivitas Pertanian di Kabupaten Lebak. /Rizqi A/ /Dokumentasi Warga

Berdasarkan kebijakan tersebut, aktivitas perekonomian di Pasar Rangkasbitung dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.

Akibatnya, kegiatan ekonomi di berbagai sektor terkait menjadi lesu sehingga secara tidak langsung merugikan petani sebagai pihak produsen kebutuhan pokok.

Baca Juga: Bak Karma, Pelaku Penodongan Pistol di Lampu Merah Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka

Oleh karena itu, petani di Kabupaten Lebak sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah setempat sehingga usaha pertanian tetap menjadi andalan perekonomian masyarakat.

“Kami bersama petani, saat panen sekarang itu tidak banyak meraup keuntungan, karena harga gabah masih rendah,” ujar Ruhyana.

Adapun bantuan yang diharapkan oleh para petani di Kabupaten Lebak antara lain berupa pasokan benih, penyaluran pupuk subsidi secara tepat waktu, dan pembangunan jaringan irigasi.

Selain itu, mereka juga mengharapkan bantuan berupa alsintan seperti alat penggilingan, traktor, dan kendaraan combine harvester.

Sementara itu, bantuan permodalan yang diberikan melalui Program Bantuan Permodalan Usaha Mikro (BPUM) hanya sebesar Rp2,4 juta saja.

“Kami berharap bantuan itu bisa direalisasikan saat melaksanakan gerakan percepatan tanam pada Mei-Juni mendatang,” tuturnya.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Samian, seorang petani Blok Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini