Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki masa peralihan antara musim hujan menuju musim kemarau.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga mengimbau perlunya mewaspadai rangkaian siklon tropis (tropical cyclone) selama April 2021 yang bisa menimbulkan cuaca ekstrem.
Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Antariksa (PSTA) Lapan Erma Yulihastin menjelaskan, kondisi tersebut menyebabkan potensi terjadinya Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) ganda yang dapat pecah dan terputar oleh gaya Coriolis, sehingga dapat menghasilkan serial bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem di wilayah sekitarnya.
Berikut ini nama-nama siklon tropis yang mengambil nama bunga sejak 2008:
2008: Durga
2010: Anggrek
2014: Bakung
2017: Cempaka & Dahlia
2018: Flamboyan & Kenanga
2019: Lili
2020: Mangga
2021: Seroja
Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai siklon tropis seroja yang terjadi di NTT, mulai dari awal hingga bencana yang ditimbulkan.***