Mengenal Siklon Tropis Seroja yang Membuat Bencana dan Meluluh Lantakan Pulau Nusa Tenggara Timur

- 7 April 2021, 22:10 WIB
Foto: Siklon Tropis Seroja di NTT.
Foto: Siklon Tropis Seroja di NTT. /Dicky S//Instagram/@palceamalo

Sementara itu, untuk kerugian materiil tercatat 1.992 rumah warga terdampak, 109 rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, 498 rumah rusak berat, 84 fasilitas umum terdampak, 1 fasilitas umum rusak ringan, dan 44 fasilitas umum rusak berat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca setelah tanggal 7 April semakin membaik seiring dengan bergerak menjauhnya Siklon Tropis Seroja yang terdeteksi di perairan sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Sering Berperilaku Pura-Pura Sakit? Mungkin Terkena Sindrom Ini, Simak Ulasannya

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers setelah mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), secara virtual, Selasa, 6 April 2021.

Siklon Tropis Seroja pertama kali terpantau pada Jumat, 2 April 2021 di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur dengan tekanan terendah 1004 mb, bergerak ke timur tenggara sebagai Bibit Siklon Tropis 99S.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, siklon tropis terbentuk disebabkan menghangatnya suhu muka laut di atas suatu wilayah perairan melebihi 26,5 derajat Celsius, ditambah kelembaban udara cukup tinggi dan kecepatan angin secara vertikal yang lemah.

Posisi Siklon Tropis Seroja saat pertama kali terbentuk adalah pada koordinat 10.0 Lintang Selatan dan 127.7 Bujur Timur, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan di pusat Siklon 994 hPa, serta pergerakan ke barat-barat daya dengan kecepatan 8 knot.

Baca Juga: Mengaitkan Pemerkosaan dengan Cara Berpakaian, PM Pakistan: Seluruh Konsep Cadar untuk Menghindari Godaan

Baca Juga: Patroli Laut Gagalkan Penyelundupan 984,6 Kg Vanili Ilegal Senilai 3 Miliar Asal PNG

Siklon Tropis Seroja di sekitar Rote, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu fenomena yang turut mempengaruhi kondisi cuaca pada skala regional.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: BMKG


Tags

Terkini

x