Mengenal Siklon Tropis Seroja yang Membuat Bencana dan Meluluh Lantakan Pulau Nusa Tenggara Timur

- 7 April 2021, 22:10 WIB
Foto: Siklon Tropis Seroja di NTT.
Foto: Siklon Tropis Seroja di NTT. /Dicky S//Instagram/@palceamalo

KABAR BESUKI - Siklon Tropis Seroja adalah sebuah siklon tropis yang mulai terbentuk di selatan Nusa Tenggara Timur, Indonesia, pada 3 April 2021. Siklon ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah Nusa Tenggara, Indonesia dan Timor Leste.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan keberadaan Siklon Tropis Seroja di Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Siklon ini mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Flores Timur, NTT yang diterjang banjir bandang.

Baca Juga: Beberapa Tanaman Ini Wajib Anda Miliki di Rumah Karena Fungsinya yang Bisa Menyaring Udara dan Mencegah Alergi

Baca Juga: BLT UMKM Akan Cair Lagi, Penutupan Pendaftaran Akan Dilakukan Akhir April Ini

Baca Juga: Ramalan Percintaan Hari Ini, 7 April 2021: Libra Berfokuslah dan Virgo Saatnya Merenungkan

Warga pun diimbau waspada keberadaan siklon tropis Seroja tersebut.

Siklus Tropis Seroja yang terjadi di Nusa Tenggara Timur melanda 11 kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Ende, dan Kota Kupang.

Sampai dengan saat ini, Siklus Tropis Seroja sudah menelan 86 korban jiwa, 98 orang hilang, 146 orang luka-luka, dan 2.683 jiwa terdampak.

Sementara itu, untuk kerugian materiil tercatat 1.992 rumah warga terdampak, 109 rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, 498 rumah rusak berat, 84 fasilitas umum terdampak, 1 fasilitas umum rusak ringan, dan 44 fasilitas umum rusak berat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca setelah tanggal 7 April semakin membaik seiring dengan bergerak menjauhnya Siklon Tropis Seroja yang terdeteksi di perairan sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Sering Berperilaku Pura-Pura Sakit? Mungkin Terkena Sindrom Ini, Simak Ulasannya

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers setelah mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), secara virtual, Selasa, 6 April 2021.

Siklon Tropis Seroja pertama kali terpantau pada Jumat, 2 April 2021 di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur dengan tekanan terendah 1004 mb, bergerak ke timur tenggara sebagai Bibit Siklon Tropis 99S.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, siklon tropis terbentuk disebabkan menghangatnya suhu muka laut di atas suatu wilayah perairan melebihi 26,5 derajat Celsius, ditambah kelembaban udara cukup tinggi dan kecepatan angin secara vertikal yang lemah.

Posisi Siklon Tropis Seroja saat pertama kali terbentuk adalah pada koordinat 10.0 Lintang Selatan dan 127.7 Bujur Timur, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan di pusat Siklon 994 hPa, serta pergerakan ke barat-barat daya dengan kecepatan 8 knot.

Baca Juga: Mengaitkan Pemerkosaan dengan Cara Berpakaian, PM Pakistan: Seluruh Konsep Cadar untuk Menghindari Godaan

Baca Juga: Patroli Laut Gagalkan Penyelundupan 984,6 Kg Vanili Ilegal Senilai 3 Miliar Asal PNG

Siklon Tropis Seroja di sekitar Rote, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu fenomena yang turut mempengaruhi kondisi cuaca pada skala regional.

Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki masa peralihan antara musim hujan menuju musim kemarau.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga mengimbau perlunya mewaspadai rangkaian siklon tropis (tropical cyclone) selama April 2021 yang bisa menimbulkan cuaca ekstrem.

Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Antariksa (PSTA) Lapan Erma Yulihastin menjelaskan, kondisi tersebut menyebabkan potensi terjadinya Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) ganda yang dapat pecah dan terputar oleh gaya Coriolis, sehingga dapat menghasilkan serial bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem di wilayah sekitarnya.

Berikut ini nama-nama siklon tropis yang mengambil nama bunga sejak 2008:

2008: Durga
2010: Anggrek
2014: Bakung
2017: Cempaka & Dahlia
2018: Flamboyan & Kenanga
2019: Lili
2020: Mangga
2021: Seroja

Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai siklon tropis seroja yang terjadi di NTT, mulai dari awal hingga bencana yang ditimbulkan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: BMKG


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x