Gerak Cepat, Pemerintah Indonesia Siapkan Kapal Rumah Sakit Karena Banyak Korban Topan Seroja

- 8 April 2021, 10:35 WIB
ILUSTRASI Topan,*/PIXABAY
ILUSTRASI Topan,*/PIXABAY //Choirun Nisa Ulfa/

Badan itu juga mengatakan anjing pelacak akan berburu melalui tumpukan puing dan puing-puing untuk mencari mayat lebih dari 70 korban yang masih hilang. Lebih dari 120 orang telah terdaftar sebagai tewas di gugusan pulau terpencil di ujung timur kepulauan Indonesia.

Smentara di tempat lain, puluhan orang tewas di Timor-Leste. Pihak berwenang Timor belum mengatakan berapa banyak orang yang hilang. Ibukota Dili dilaporkan tergenang air dengan bagian depan istana kepresidenan diubah menjadi lubang lumpur.

Topan itu bergerak menuju pantai barat Australia, di mana ia bisa mendarat awal minggu depan. Tim penyelamat telah menghabiskan beberapa hari terakhir menggunakan penggali dan sekop untuk mengeluarkan mayat yang tertutup lumpur dari puing-puing.

Baca Juga: Hati-hati, Merasa Kesepian hingga Berlarut-Larut Dapat Sebabkan Kematian, Simak Ulasannya

Rumah sakit, jembatan, dan ribuan rumah rusak atau hancur akibat badai. Pihak berwenang di kedua negara juga berjuang untuk menghindari wabah COVID-19 di tempat penampungan yang penuh sesak.

Badan bencana Indonesia mengatakan akan mendistribusikan 500.000 rupiah kepada setiap keluarga tunawisma sehingga mereka bisa mendapatkan akomodasi sewa alih-alih mencari perlindungan di tempat penampungan sementara.

"Kita harus menghindari keramaian di dalam tenda. Ini untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19," kata kepala badan bencana Doni Monardo.

Baca Juga: Perempuan Jadi Target Paham Ekstrim, Kemen PPPA dan BNPT Petakan Daerah Rentan Rekrut Teroris Perempuan

Monardo juga mengatakan bahwa sebuah pesawat kargo akan meninggalkan Jakarta menuju wilayah yang dilanda bencana dengan sekitar 100.000 masker, alat tes virus serta menyiapkan makanan dan selimut untuk para korban.

Tanah longsor yang fatal dan banjir bandang biasa terjadi di seluruh kepulauan Indonesia selama musim hujan, dengan penggundulan hutan sering menjadi penyebabnya. Badan penanggulangan bencana memperkirakan bahwa 125 juta orang Indonesia yang terhitung hampir setengah dari populasi negara, tinggal di daerah yang berisiko longsor.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: channel news asia


Tags

Terkini

x