Indonesia Merasa Puas dengan Efektivitas Vaksin COVID-19 dari China

- 13 April 2021, 13:01 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Pixabay/

Tarmizi mengatakan Indonesia akan menunggu hasil uji klinis sebelum mempertimbangkan pencampuran vaksin.

Dilansir dari Channel News Asia, “Kita tunggu saja, menunggu uji klinis untuk memastikan ide atau inovasi tersebut memiliki efektivitas, imunogenisitas, dan tingkat efikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi saat ini,” ujarnya.

Para ahli mengatakan mencampurkan vaksin, atau imunisasi berurutan, dapat meningkatkan efektivitas. Para peneliti di Inggris sedang mempelajari kemungkinan kombinasi vaksin Pfizer dan AstraZeneca.

Baca Juga: Muncul Efek Samping Aneh Setelah Vaksinasi COVID-19: Berubahnya Siklus Menstruasi Bagi Wanita

Baca Juga: Panduan Melaksanakan Tarawih di Masjid saat Pandemi Covid-19 agar Aman

Baca Juga: Aktivis Myanmar Bersumpah Akan Melakukan Protes Selama Liburan Tahun Baru

China saat ini memiliki lima vaksin yang digunakan dalam kampanye imunisasi massal, tiga vaksin virus yang tidak aktif dari Sinovac dan Sinopharm, satu vaksin sekali pakai dari CanSino, dan yang terakhir dari tim Gao dalam kemitraan dengan Anhui Zhifei Longcom.

Efektivitas vaksin berkisar dari lebih dari 50 persen hingga 79 persen, berdasarkan apa yang dikatakan perusahaan.

Vaksin Pfizer dan Moderna, yang terutama digunakan di negara maju, keduanya terbukti sekitar 95 persen efektif dalam melindungi terhadap COVID-19 dalam penelitian.

Pada 2 April, sekitar 34 juta orang di China telah menerima dua dosis penuh vaksin China dan sekitar 65 juta telah menerima satu, menurut Gao.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini