KABAR BESUKI – Kasus pembekuan darah usai menerima vaksin AstraZeneca di beberapa negara di dunia membuat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengingatkan agar tenaga kesehatan memperhatikan warning pada informasi yang disertakan dan yang tertera di label vaksin AstraZeneca sebelum melakukan penyuntikan vaksin tersebut pada masyarakat.
"Penyuntikan dengan vaksin AstraZeneca bisa dilanjutkan, namun kejadian-kejadian apapun menjadi pertimbangan. Sekarang kita tambahkan warning dan statement fact sheet informasi pada tenaga kesehatan yang akan menggunakan AstraZeneca agar berhati-hati dengan risiko yang dikaitkan dengan kejadian trombosis," kata Penny dalam konferensi pers virtual di Jakarta, dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA pada 17 April 2021.
Ia menjelaskan bahwa tenaga kesehatan juga harus memperhatikan informasi warning dengan tujuan untuk menyeleksi atau skrining orang yang akan disuntikkan vaksin tersebut, yang kemungkinan mempunyai risiko akan menghasilkan trombosis.
Baca Juga: Kebiasaan Seorang Ibu Ketika Hamil dan Menyusui Ternyata Berpengaruh pada Pertumbuhan Anak
"Begitu juga pada produk vaksinnya ada label mempunyai warning bahwa ada kemungkinan kejadian trombosis tersebut dan kita terus mencermati kejadian ke depan," tuturnya.
Penny juga menuturkan bahwa kejadian pembekuan darah dari efek penggunaan vaksin AstraZeneca di negara-negara atau secara internasional merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi.
"Ini kejadian sangat jarang, karena kan memang dampak di tiap manusia bisa berbeda-beda saat menerima vaksin dan jenis vaksin yang berbeda juga akan memberikan efek yang berbeda," ungkapnya.