Anda Mungkin Mudah Tertular COVID-19, Setelah Melakukan Vaksin di Atas Usia Ini

- 18 April 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin /REUTERS/Eloisa Lopez

KABAR BESUKI - Dengan seperempat penuh orang Amerika yang divaksinasi penuh pada minggu ini, akhirnya ada cahaya di ujung terowongan.

Tetapi bagi sebagian orang, keberhasilan peluncuran vaksin baru-baru ini telah dikalahkan oleh laporan kasus terobosan, kasus langka di mana orang tertular COVID setidaknya dua minggu setelah vaksinasi penuh.

Pada 13 April, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menerima laporan lebih dari 5.800 kasus seperti itu.

Baca Juga: Setelah Indomie, Kini Mie Sedaap Bagi-Bagi Hadiah 1000 Unit Jam Tangan Pintar dan HP? [Cek Fakta]

Baca Juga: Hati-Hati, Tilang Elektronik Sudah Berlaku, Puluhan Pengendara di Tulungagung Tertangkap Langgar Lalin

Baca Juga: Hati-Hati, Tilang Elektronik Sudah Berlaku, Puluhan Pengendara di Tulungagung Tertangkap Langgar Lalin

Mereka mengatakan kepada Best Life melalui email bahwa sementara "tidak ada pola tak terduga yang telah diidentifikasi dalam demografi kasus atau karakteristik vaksin," kelompok usia tertentu sejauh ini tertular COVID setelah vaksinasi pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang lain. 

Dan inilah untuk mengetahui apakah Anda berada dalam demografi berisiko tinggi.

Kasus terobosan lebih mungkin terjadi jika Anda berusia 60 atau lebih
 
Sementara siapa pun dapat mengalami terobosan infeksi COVID, CDC menjelaskan bahwa 40 persen dari kasus yang dilaporkan melibatkan pasien berusia 60 tahun atau lebih.
 
Namun, usia hanyalah salah satu dari banyak faktor yang saat ini dipantau oleh otoritas kesehatan saat datanya tersedia. Mereka juga "dikelompokkan berdasarkan demografi pasien, lokasi geografis, waktu sejak vaksinasi, jenis vaksin atau nomor lot, dan garis keturunan SARS-CoV-2," mereka berbagi.
 
Ketika dianalisis berdasarkan jenis kelamin, mereka juga menemukan bahwa "65 persen orang yang mengalami infeksi terobosan baru adalah perempuan".
 
Namun, beberapa laporan telah menetapkan bahwa perempuan telah mendapatkan vaksinasi pada tingkat yang lebih tinggi daripada laki-laki. 
 
 
 
 
Akibatnya terjadi rawat inap dan kematian

Laporan CDC tentang 5.800 kasus terobosan ini adalah pengakuan resmi pertama bahwa vaksin tidak sepenuhnya mencegah rawat inap atau kematian.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: bestlifeonline


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x