Desa Unik Albino, Ini Daerah dengan Tingkat Albinisme Tertinggi di Indonesia

- 19 April 2021, 11:22 WIB
Mara dan Lara manusia Albino
Mara dan Lara manusia Albino /Instagram/ @lara_mara_sheila

Karena kurangnya melanin di kulit mereka, orang-orang albino sangat peka pada sinar matahari. Karena itulah mereka mempunyai risiko kanker kulit yang tinggi.

Karena penampilan yang berbeda, sejumlah orang albino diejek dan di-bully di sekolah. Bahkan seorang gadis albino bernama Rosanah (20 tahun) sampai tak menamatkan sekolahnya karena merasa tertekan.

Dia juga tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena tidak tamat sekolah. Dia kebanyakan bekerja di rumah. Dia tak tahu pasti apakah ingin menikah dan memiliki anak, karena takut nanti mereka memiliki kondisi yang sama.

Baca Juga: Penistaan Agama oleh Jozeph Paul Zhang dan Desak Made, Menag: Menistakan Agama Bukan Perbuatan yang Dibenarkan

"Kadang-kadang sulit menjadi orang kulit putih. Saya sering diejek di sekolah. Saya suka kesal," katanya.

Bangga karena unik Putri Nana Suryana yang berusia 14 tahun, Dewi Rasmana, mengalami situasi yang lebih mudah. Dia kini masih bersekolah. Dia mengaku jarang mengalami ejekan. Namun dia harus terus berlindung dari terik matahari, dan penglihatannya memburuk seiring dengan pertambahan usianya.

Di sisi lain, seorang pria albino bernama Suryana (40 tahun) dikagumi anaknya karena memiliki penampilan yang unik. Suryana bekerja sebagai buruh bangunan dan melindungi kulitnya dengan baju lengan panjang, topi, serta kacamata hitam.

Baca Juga: Finish di Posisi Ketujuh, Marc Marquez Menangis Setelah Berhasil Selesaikan Balapan MotoGP Portugal

Di antara ratusan populasi, kini terdapat sekitar 10 orang albino di Desa Ciburuy. Mari kita doakan agar mereka senantiasa mendapat perlakuan yang baik dari warga sekitar.

Di rumah lainnya, Nur Hayati memiliki seorang anak berusia tiga tahun, Winda, yang albino serta dua anak lainnya yang tidak.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x