Menurut CDC, Mayoritas Penyebaran Covid-19 Melalui Orang Tanpa Gejala, Simak Ulasan Berikut

- 21 April 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi pegawai kesehatan
Ilustrasi pegawai kesehatan /Dewantara/Pixabay/Helenjank

Semua vaksin Covid-19 sangat efektif tetapi hanya mencegah infeksi di masa mendatang, bukan infeksi yang Anda dapatkan sebelum disuntik. Orang dapat dites positif jauh sebelum gejala muncul dan separuh dari orang yang terinfeksi tidak pernah menunjukkan gejala.

Baca Juga: [Cek Fakta] Mengejutkan! Benarkah TNI Tembak Mati Siswa SMA di Papua?

“Anda masih bisa tetap positif untuk beberapa waktu,” kata Katherine L. Baumgarten, MD, direktur medis, pengendalian dan pencegahan infeksi, Ochsner Health. Itu berarti Anda bisa asimtomatik pada saat vaksinasi meskipun Anda telah terpapar yang berarti Anda masih dapat dites positif selama tiga bulan. Dilansir Kabar Besuki dari laman The Healthy.

Pasca vaksinasi dibutuhkan waktu bagi tubuh Anda untuk membangun kekebalan penuh setelah vaksinasi.

Anda tidak dianggap divaksinasi penuh sampai dua minggu setelah dosis kedua. Itu berarti Anda secara teoritis masih dapat terinfeksi selama sekitar dua minggu setelah divaksinasi penuh. Tes positif dapat diulang selama beberapa minggu.

Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda masih dapat dites positif setelah divaksinasi, tetapi itu tidak berarti Anda tidak boleh disuntik. “Secara individual, ini adalah vaksin yang luar biasa dan bahkan orang yang masih sakit mungkin tampak lebih kecil kemungkinannya untuk sakit kritis atau sekarat,” kata Dr. Weisenberg.

Baca Juga: Polisi Menembak Mati Gadis Berusia 15 tahun di Columbus-Ohio, Setelah Didakwa Atas Pembunuhan George Floyd

CDC melaporkan bahwa ada 5.814 infeksi terobosan dari 75 juta orang yang divaksinasi. Itu hanya sepersekian persen. Peluang Anda terkena komplikasi atau bahkan kematian akibat Covid-19 jauh lebih tinggi.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Healthy


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x