Update Terkini Pencarian KRI Nanggala-402, 72 Jam Waktu Habis, Kapal Dirancang untuk Tidak Terdeteksi

- 24 April 2021, 12:32 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402
Kapal selam KRI Nanggala-402 /Dicky S/Instagram/@adalerja.id

KABAR BESUKI - Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali sejak Rabu, 21 April 2021 dini hari belum ditemukan setelah 72 jam lebih pencarian dilakukan.

Namun, setelah lebih dari 72 jam, kapal buatan Jerman itu belum berhasil ditemukan.

Dilansir Kabar Besuki dari AntaraNews, seluruh upaya telah dikerahkan untuk mencari kapal diawaki 53 orang personel TNI itu. Sejumlah negara juga telah mengirimkan bantuan guna mencari kapal yang telah dioperasikan TNI AL sejak 1981 itu.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap, Makan Tengah Malam Ternyata Gak Bikin Berat Badan Naik

Negara-negara yang membantu antara lain Singapura, India, Australia, Amerika Serikat, dan Malaysia. Tim pencari terus berpacu dengan waktu lantaran cadangan oksigen di dalam kapal selam itu hanya sampai Sabtu, 24 April 2021 dini hari.

Setidaknya 21 kapal perang dan satu pesawat patroli maritim telah dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala.

Kapal selam dirancang untuk tidak mudah dilacak. Saat Nanggala menyelam dalam latihan rutin itu, kecil kemungkinan ada pelacakan terhadap kapal itu.
 
Bahkan dalam latihan jarak dekat sekalipun, akan sangat sulit untuk terus-menerus melacak sebuah kapal selam dengan sonar.
 
Angkatan-angkatan laut dunia memiliki prosedur terencana untuk memeriksa dan memulai pencarian jika sebuah kapal selam berhenti melapor.
 
 
Sementara Amerika Serikat mengirimkan airborne team atau angkatan udara mereka untuk membantu Indonesia mencari kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang.
 
Selain itu, Pesawat Poseidon P8 milik Angkatan Udara AS untuk membantu operasi pencarian Kapal selam KRI Nanggala 402 di Perairan Bali Utara dikabarkan tiba, Jumat 23 April 2021.
 
Informasi mengenai kedatangan pesawat pemburu kapal selam tipe Poseidon P8 disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad.
 
Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator ataupun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti, akan membantu proses pencarian, timnya sudah datang di sini tadi untuk berkoordinasi," kata Riad saat konferensi pers, Jumat, 23 April 2021.
 
 
Melansir situs resmi Boeing, disebutkan Boeing P-8 merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam perang anti-kapal selam, perang anti-permukaan, intelijen, pengintaian dan pengintaian dan pencarian serta penyelamatan.
 
P-8 dapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan mencapai kecepatan 490 knot.
 
Pesawat ini dibekali dengan dua mesin CFM56-7 yang masing-masing menghasilkan daya dorong 27.000 lbf.
 
Panjang dari pesawat P-8 ini yakni 129,5 kaki atau sekitar 39,47 meter. Dengan rentang sayap yang memiliki panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.
 
P-8 Poseidon juga memiliki sensor hidrokarbon yang digunakan untuk mendeteksi uap bahan bakar kapal selam.
 
 
Selain itu, bisa membawa 9 awak di kabinnya, P-8 Poseidon mampu menjalankan misi selama 6 jam untuk rentang wilayah 1.100 kilometer dan 4 jam untuk rentang wilayah 2.000 kilometer.
 
Diberitakan, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali sejak Rabu, 21 April 2021, berkonsentrasi pada sembilan titik pencarian.
 
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan sembilan titik tersebut termasuk titik lokasi tumpahan minyak dan titik ditemukannya daya magnet yang kuat.
 
Jarak antara satu titik dengan titik lainnya, kata Riad, sekira 10 nautical mile.
 
 
Lokasi titik-titik tersebut, kata dia, berjarak sekitar 23 nautical mile atau 40 km dari Celukan Bawang.
 
Helen, istri Serda Diyut Subandriyo (37) salah satu anak buah kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali, berharap agar KRI Nanggala, suaminya dan semua ABK lainnya segera ditemukan dalam keadaan selamat.
 
"Harapan sekaligus doa saya, juga mohon doanya kepada teman-teman Pak Diyut di seluruh Indonesia, semoga KRI Nanggala-402, Pak Diyut dan kru ABK semuanya cepat ditemukan selamat dan semuanya sehat," ujarnya Jumat, 23 April 2021, seperti dilansir dari Antara.
 
Tak hanya Helen, Istri Serda Mes Guntur Ari Prasetya, juru diesel di kapal selam KRI Nanggala-402, Berda Asmara pun terus menunggu kepulangan sang suami.

Dia pun menggelar istigasah dan doa bersama secara daring untuk keselamatan suaminya beserta seluruh awak kapal lainnya.

Baca Juga: Kerap Kali Dibohongi, Berikut Sejumlah Momen Murka Nino 'Ikatan Cinta' Saat Dirinya Dikhianati oleh Elsa

Berda yang juga Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menceritakan, terakhir kali bertemu suaminya pada Senin 19 April kemarin atau sebelum Serda Mes Guntur Ari Prasetya bertugas di KRI Nanggala-402.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x