Ekonomi pulau itu berusaha pulih dari efek pemboman Minggu Paskah 2019 yang menewaskan 279 orang ketika pandemi melanda pada awal 2020.
Dua minggu lalu, Sri Lanka mendapatkan pinjaman US $ 500 juta dari China untuk menopang cadangan devisanya karena mata uang lokal berada di bawah tekanan kuat dan jatuh ke rekor terendah.
Pengaruh China di negara Asia Selatan telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir melalui pinjaman dan proyek di bawah inisiatif infrastruktur Belt and Road yang luas, meningkatkan kekhawatiran di antara kekuatan regional dan negara-negara Barat.
Antara tahun 2005 dan 2015, Kolombo meminjam miliaran dari China, mengakumulasi hutang yang menggunung untuk proyek infrastruktur yang mahal.
Baca Juga: Sindir Menkopolhukam, Fadli Zon Kembali Mengomentari Cuitan Mahfud MD yang Sedang Viral
Sri Lanka terpaksa menyerahkan pelabuhan Hambantota yang strategis dengan sewa 99 tahun kepada sebuah perusahaan China pada tahun 2017 setelah tidak dapat membayar hutang US $ 1,4 miliar dari Beijing yang digunakan untuk membangunnya.***