Perenang Asal Myanmar, Win Htet Oo Menolak untuk Ikuti Olimpiade Akibat Kudeta yang Sedang Berlangsung

- 3 Mei 2021, 20:20 WIB
Ilustrasi perenang
Ilustrasi perenang /Bayu/Unsplash/Jonathan Chng

ABAR BESUKI - Seorang perenang terkemuka asal Myanmar telah menyerukan boikot internasional terhadap komite Olimpiade negaranya, mencapnya sebagai "boneka" penguasa militer negara Asia Tenggara itu.

Win Htet Oo yang berbasis di Australia mengatakan dia telah melepaskan mimpinya untuk berenang di Olimpiade Tokyo sebagai bentuk protes terhadap junta yang merebut kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari dan telah menewaskan ratusan orang dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.

“Saya memutuskan untuk menolak partisipasi apa pun ke Olimpiade Tokyo di bawah naungan Komite Olimpiade Myanmar karena saya yakin Komite Olimpiade Myanmar adalah komite Olimpiade boneka dari rezim militer di Myanmar yang telah dituduh melakukan genosida,” kata Win Htet Oo. Dilansir Kabar Besuki melalui laman Reuters.

Baca Juga: Awas! Polusi Udara Ternyata Bisa Menurunkan Tingkat Kecerdasan Otak

“Saya yakin Komite Olimpiade Myanmar seperti yang saat ini diakui harus segera dikeluarkan dari setiap acara olahraga internasional.”

“Apa yang saya lakukan adalah hal kecil tetapi saya berharap hal itu dapat membawa perubahan besar di Myanmar.”

Pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019 di Filipina di mana ia mencatat waktu "B" kualifikasi Olimpiade dalam gaya bebas 50m, yang memungkinkannya untuk bertanding di Tokyo atas undangan dari badan pengatur renang dunia FINA.

Namun, dia mengatakan dia telah membatalkan seleksi karena atlet Myanmar akan digunakan sebagai "propaganda" oleh junta militer untuk melegitimasi kekuasaan mereka.

Myanmar dalam kekacauan sejak kudeta yang terjadi, menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel yakni Aung San Suu Kyi.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

x