Wanita Asal Mali Berhasil Lahirkan Nonuplet atau Kembar 9, Menjadi Rekor Baru untuk Kelahiran Terbanyak

- 6 Mei 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi bayi yang baru lahir
Ilustrasi bayi yang baru lahir /Laura Garcia/pexels.com

KABAR BESUKI - Seorang wanita asal Mali telah melahirkan sembilan bayi melalui operasi caesar dalam keadaan yang baik-baik saja.

Kelahiran ini dianggap sebagai rekor dunia untuk anak terbanyak dalam satu kelahiran yang semua anaknya dapat bertahan hidup.

Wanita itu bernama Halima Cisse yang berusia 25 tahun. Awalnya diperkirakan akan melahirkan tujuh bayi, tetapi ultrasound yang dilakukan di Maroko dan Mali telah melewatkan 2 bayi lainnya.

Baca Juga: Komedian Sapri Pantun Terbaring Lemah di ICU, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ucapkan Hal Ini

Kesembilan anaknya, lima perempuan dan empat laki-laki semuanya dilahirkan melalui operasi caesar. Kembar sembilan memiliki sebutan nonuplets, seperti dilansir dari The Guardian.

Kehamilan Halima telah menarik perhatian negara Afrika Barat dan juga para pemimpinnya. 

Ketika dokter mengatakan pada bulan Maret bahwa Cisse membutuhkan perawatan spesialis, pemimpin transisi negara itu, Bah Ndaw, memerintahkan agar dia dikirim ke Maroko.

“Ibu dan bayinya sejauh ini baik-baik saja,” kata Menteri Kesehatan Mali, Fanta Siby. Ia mendapat kabar tersebut dari dokter Mali yang menemani Halima ke Maroko.

Baca Juga: Mengenal Nokturia, Gejala Medis yang Menyebabkan Seseorang Sering Kencing di Malam Hari dan Penyebabnya

Halima dan kesembilan anaknya akan kembali  ke rumah dalam waktu dekat jika kondisi fisiknya sudah membaik.

Menurut laporan pers setempat, para dokter mengkhawatirkan kesehatan Halima dan kecilnya kemungkinan bayi Halima untuk bertahan hidup.

Ini karena nonuplets sangat jarang terjadi dan komplikasi medis pada kelahiran ganda semacam ini sering kali menyebabkan beberapa bayi tidak dapat bertahan hidup.

Suami Halima, Adjudant Kader Arby yang masih berada di Mali bersama putri tertua pasangan tersebut mengatakan bahwa dia terus berhubungan dengan istrinya dan dia tidak khawatir tentang masa depan.

Baca Juga: Vaksin Novavax 51 Persen Efektif Melawan Virus Corona Varian Afrika Selatan B1351, Berdasarkan Studi

“Tuhan memberi kami anak-anak ini. Dialah yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka. Saya tidak khawatir tentang itu. Ketika Yang Mahakuasa melakukan sesuatu, dia tahu mengapa," kata suami Halima.

Kasus nonuplet pertama yang diketahui terjadi pada tahun 1971 di Sydney, tetapi tidak ada yang selamat.

Nonuplet lain terdapat di Malaysia pada tahun 1999, namun tidak ada bayinya yang dapat bertahan hidup dalam lebih dari beberapa jam.

Lalu di tahun 2009, Nadya Suleman yang saat itu berusia 33 tahun memecahkan rekor ketika dia melahirkan anak kembar delapan di California.

Baca Juga: Moderna Mulai Mendorong Peningkatan Antibodi Vaksin Covid-19 Terhadap Varian Virus Baru

Kabar kehamilan dan selamatnya anak-anak Halima menjadi sebuah kabar gembira dimana negara tersebut sedang dilanda gejolak politik dan pemberontakan jihadis.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini

x