Baca Juga: Kemenhub Ungkap 29.296 Penumpang Lakukan Perjalanan Non Mudik di Semua Moda Transportasi
“Menjelang lebaran ini pasti banyak yang merasa jengkel dan sambat, kenapa mudik yang adanya setahun sekali itu dilarang lagi? Mungkin jenengan, kanca jenengan ada yang nggrundel,” ujar orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.
Ganjar menjelaskan memang COVID-19 kini sudah mulai membaik dan angka kasus yang terjangkit virus tersebut juga mulai menurun, oleh karena itu, pemerintah tidak ingin mengalami lonjakan kembali seperti pada awal pandemi saat itu.
Ganjar juga tidak ingin terjadi lonjakan seperti yang terjadi di India saat ini, yang dikarenakan masyarakat setempat lalai dengan protokol kesehatan bahkan melakukan kegiatan berkumpul secara besar-besaran.
Baca Juga: Wajib Diketahui! 8 Syarat yang Harus Dipenuhi untuk Berkurban Sapi, Cek Selengkapnya
Meskipun sudah adanya kegiatan penyuntikan vaksin bukan berarti kita bisa seenaknya sendiri, atau semaunya sendiri mengabaikan protokol kesehatan yang ada.
“Padahal kemarin kan sudah ada yang disuntik vaksin ya, dua kali pula, Lha terus apa faedahnya disuntik vaksin kalau pulang ke rumah saja dibatasin?” ungkap Ganjar.
“Jadi begini lho, sing nglarang mudik ki yo sopo? Mudik itu boleh, silakan. Monggo. Ajak anak istri atau siapapun untuk mudik. Tapi mudiknya virtual saja,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia berada pada titik akhir pandemi sudah di depan mata. Jadi sampai kita mengalami kemunduran seperti pada awal pandemi beberapa waktu yang lalu.