Baca Juga: Link Live Streaming Sidang Isbat Kementerian Agama Guna Menentukan 1 Syawal 1442 Hijriah
Bersemangat, beliau pun kembali ke kampung halamannya untuk mendalami kesenian batik baik dari sejarah maupun filsafatnya.
Hubungannya yang erat dengan keluarga Keraton Solo pun memungkinkan beliau untuk mempelajari batik-batik langka dari ibunda Susuhunan Pakubuwana XII.
Beliau kemudian mengembangkan batik-batik pusaka tersebut tanpa menghilangkan ciri khas dari batik pusaka milik Keraton Solo.
Dari pola batik tersebut, K.R.T. Hardjonagoro memberi warna-warna baru cerah yang membedakannya dari batik Solo-Yogya yang umum ditemui.
Dari situlah lahirnya Batik Indonesia.***