Seorang Ibu Hamil Dinyatakan Positif Setelah Terinfeksi Varian B1617, Ini Jadi Kasus Pertama di Thailand

- 11 Mei 2021, 13:14 WIB
Seorang Ibu Hamil Dinyatakan Positif Setelah Terinfeksi Varian B1617, Ini Jadi Kasus Pertama di Thailand Ilustrasi ibu hamil
Seorang Ibu Hamil Dinyatakan Positif Setelah Terinfeksi Varian B1617, Ini Jadi Kasus Pertama di Thailand Ilustrasi ibu hamil /Anastasiia Chepinska/Unsplash/

Juga ditetapkan bahwa orang asing yang transit melalui India, Pakistan, Bangladesh atau Nepal tidak akan diizinkan masuk ke Thailand.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa tindakan tersebut hanya sementara karena pemerintah Thailand berusaha sebaik mungkin untuk mencegah munculnya penyebaran varian baru. Tindakan ini hanya akan diterapkan sementara untuk semua warga negara asing yang berangkat dari tiga negara tersebut di atas,” kata juru bicaranya Tanee Sangrat.

“Namun, warga negara Thailand, diplomat yang sedang menjalankan misi di Thailand dan keluarga mereka serta penduduk tetap yang bepergian dari negara-negara ini masih dapat kembali ke Thailand jika mereka menginginkannya".

Baca Juga: Masyarakat Percaya Kotoran Sapi Sebagai Penangkal dan Obat COVID-19, Dokter India: Tidak Ada Bukti Ilmiah

Thailand sedang memerangi gelombang ketiga COVID-19, yang menyebar dari kluster di klub malam, konser, dan pesta bulan lalu. Pada hari Senin, CCSA melaporkan 1.630 kasus baru, termasuk delapan pasien dari luar negeri.

Menurut Apisamai, semua penerbangan dari India ke Thailand khusus untuk warga negara Thailand yang pulang dan akan ada empat penerbangan serupa di bulan ini. Saat ini, ada kekhawatiran di kalangan pejabat kesehatan tentang kemungkinan mutasi virus corona di Thailand, tambahnya.

Gelombang terbaru COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 56.000 orang dan menewaskan 327 pasien di Thailand sejak 1 April. Pada hari Senin, CCSA melaporkan 29.376 orang sedang dirawat di rumah sakit dan 1.151 di antaranya dalam kondisi kritis.

Menyusul lonjakan kasus baru-baru ini, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mendorong lebih banyak pengadaan vaksin COVID-19, dengan tujuan untuk menginokulasi 70 persen populasi, atau sekitar 50 juta orang dalam tahun ini.

Baca Juga: Kabar Duka, Dua Orang Pemabuk Oleng Tewas Ditempat di Wilayah Kalipuro Banyuwangi

Negara itu membutuhkan 100 juta dosis untuk menciptakan kekebalan terhadap virus corona. Sejauh ini, pemerintah sudah mengamankan 63 juta dosis, termasuk 61 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan diproduksi di dalam negeri.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah