Epidemiolog UI Ungkap Indonesia Tinggal Tunggu Ledakan ‘Bom’ Besar COVID-19, Pandu Riono: Ini Meledak Terus

- 18 Mei 2021, 17:51 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Sumber: Pixabay / Piro4D/

KABAR BESUKI – Usai lebaran, masih banyak ditemukan masyarakat yang reaktif saat dilakukan tes swab. Terkait dengan fakta ini, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan bahwa Indonesia tinggal menunggu ‘bom’ kasus COVID-19 yang lebih besar meledak.

"Sudah meledak-meledak. Nanti ada bom yang lebih besar meledak, setelah Lebaran," kata Pandu, dikutip Kabar Besuki dari laman Antara pada 18 Mei 2021.

Hal ini Ia sampaikan bukan tanpa alasan melainkan karena adanya kenaikan kasus COVID-19 yang cukup tajam di lima provinsi di Indonesia termasuk Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, dan Aceh.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Move To Heaven, Kisah Menyentuh Mengurus Barang Orang yang Meninggal

Untuk itu, Pandu menuturkan bahwa saat ini memang lonjakan kasus COVID-19 sudah meledak di beberapa daerah, dan bom kasus COVID-19 yang lebih besar diperkirakan meledak usai Lebaran.

"Ini bukan bom waktu, kan udah meledak. Bomnya sudah meletus di mana-mana. Ini meledak terus soalnya, kan lagi perang (melawan pandemi COVID-19)," ujarnya.

Selain itu Ia juga memberikan penjelasan bahwa dengan adanya potensi lonjakan kasus yang lebih besar harus segera diantisipasi, terutama kesiapan fasilitas kesehatan harus dipastikan memadai.

Dalam hal ini Ia mengungkapkan jika banyak warga atau membayangkan 200 jutaan penduduk Indonesia sakit bersamaan, maka tentu saja kapasitas fasilitas kesehatan di daerah-daerah tidak akan cukup menampung.

Baca Juga: India Bantah Temuan Mayat di Sungai Gangga Adalah Korban Covid-19

"Ini kan pada saat yang bersamaan banyak orang yang masuk ke rumah sakit pasti kewalahan lah," ujarnya.

Sejauh ini tercatat kenaikan tren tambahan konfirmasi kasus harian menyebabkan tujuh provinsi mempunyai Bed Occupancy Ratio (BOR) lebih dari 50 persen per 8 Mei 2021 yaitu di Sumatera Utara 63,4 persen, Riau 59,1 persen, dan Kepulauan Riau 59,9 persen.

Kemudian Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen dan Kalimantan Barat 50,6 persen.

Baca Juga: Curi Gas LPG dan Uang untuk Beli Baju Bahkan Miras Saat Lebaran, Dua Pemuda Diringkus Polisi

"Sebagian besar provinsi di Sumatera mempunyai BOR tinggi terutama tempat pemasukan Pekerja Migran Indonesia (PMI),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.

Selain itu, BOR di RS Wisma Atlet Kemayoran juga sudah mencapai persentase cukup rendah yaitu 21,47 persen atau hanya terisi 1.287 tempat tidur (TT) dari kapasitas sebanyak 5.994 TT.

Sebagai tindak lanjut atas  lonjakan kasus signifikan di lima provinsi, Pemerintah Indonesia akan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yaitu mulai 18 sampai 31 Mei 2021.

Baca Juga: Mensos Risma Berikan Bantuan Kepada Dua 'Manusia Gerobak'

"PPKM Mikro akan diperpanjang mulai 18 sampai 31 Mei 2021. Cakupan wilayahnya tetap sama di 30 provinsi dan jenis pembatasan kegiatan masyarakat juga masih tetap sama,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x