3 Kapal China Berhasil Angkat Bagian Kapal Selam KRI Nanggala, Pencarian Terus Dilakukan Hingga Saat Ini

- 18 Mei 2021, 18:49 WIB
Press Conference KRI Nanggala-402./Tangkapan layar/YouTube/TNI ANGKATAN LAUT
Press Conference KRI Nanggala-402./Tangkapan layar/YouTube/TNI ANGKATAN LAUT /

KABAR BESUKI - Proses evakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali, pada 21 April 2021, masih terus dilakukan.

Setelah dibantu sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat, dan India, kini Indonesia dibantu 3 kapal China dalam operasi evakuasi KRI Nanggala-402.

Sebanyak 3 kapal China itu terdiri dari 2 kapal selam militer, yakni Yongxingdao-863 dan Nantuo 195, serta 1 kapal selam milik Akademi Ilmu Pengetahuan China, Tan Suo-2.

Baca Juga: Munarman Resmi Jadi Tersangka dan Ditahan Terkait Dugaan Kasus Tindak Pidana Terorisme

Bagian dari KRI Nanggala-402 yang telah ditemukan yakni posisi dari bow section atau haluan, sail section atau anjungan dan stern section atau buritan.

Namun, bagian yang sudah ditemukan itu tak semua berhasil diangkat. Kapal milik China Tan Suo-2 hanya berhasil mengangkat bagian liferaft kapal.

"Tan Suo-2 sudah mengangkat bagian dari liferaft KRI Nanggala-402, sudah kami simpan dengan baik sebagai bukti bahwa kapal dari negara sahabat kita dari Tiongkok sudah melakukan tugasnya," kata Iwan dalam dalam konferensi pers di Lanal Bali yang dilansir Kabar Besuki dari siarang langsung di YouTube TNI AL, Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Epidemiolog UI Ungkap Indonesia Tinggal Tunggu Ledakan ‘Bom’ Besar COVID-19, Pandu Riono: Ini Meledak Terus

KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 lalu di Perairan Utara Bali, saat tengah berlatih menembakan torpedo. Tiga hari kemudian, dipastikan bahwa kapal selam buatan Jerman itu telah tenggelam. 

Sehari setelahnya, dipastikan bahwa 53 kru di dalamnya juga telah gugur.

Badan KRI Nanggala-402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian di Laut Dalam pada kedalaman 838 meter. 

Kondisi ini dianggap menyulitkan evakuasi karena keterbatasan alat yang ada saat ini.

Baca Juga: India Bantah Temuan Mayat di Sungai Gangga Adalah Korban Covid-19

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Laksda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan, penyebab pasti tenggelamnya KRI Nanggala-402 sejauh ini masih menjadi misteri.

Namun, Iwan menegaskan, tidak terjadi ledakan di KRI Nanggala-402 sebelum kapal buatan Jerman itu dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali.

"Kalau meledak kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara dalam air pasti mendengar," kata Iwan dalam konferensi pers di Lanal Bali yang disiarkan langsung di YouTube TNI AL, Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Curi Gas LPG dan Uang untuk Beli Baju Bahkan Miras Saat Lebaran, Dua Pemuda Diringkus Polisi

Menurut Iwan, berdasarkan pengalaman latihan penembakan torpedo sebelumnya, daerah di luar area penembakan sudah dijaga oleh kapal-kapal yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi suara di dalam air.

Namun, saat latihan KRI Nanggala-402 digelar, tak ada suara ledakan yang terdeteksi.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x