Remaja 17 Tahun Ini dengan Penuh Keberaniannya Beberkan 'Budaya Pemerkosaan' di Sekolah Malaysia

- 19 Mei 2021, 16:09 WIB
Ilustrasi pemerkosaan yang diterjadi pada anak-anak di sekolah
Ilustrasi pemerkosaan yang diterjadi pada anak-anak di sekolah /Alexas_Fotos/pixabay/

Video Ain itu muncul setelah kasus lain yang menyoroti viktimisasi dan pelecehan terhadap anak perempuan di sekolah.

Baca Juga: Madhi Roeji ‘Indigo’ Gambar Ramalan Rumah dan Air, Warganet: Tsunami atau Banjir Bandang?

Seorang aktivis hak asasi manusia dengan akun Twitter @TerryDieHeiden mengangkat masalah siswa perempuan yang menjadi subjek pemeriksaan berkala terkai praktik di mana guru melakukan pemeriksaan fisik pada siswa mereka termasuk menyentuh selangkangan anak perempuan untuk melihat apakah mereka mengenakan pembalut wanita atau menanyakan bukti darah menstruasi mereka.

Praktik pelecehan tampaknya berevolusi dari para guru yang memeriksa untuk melihat apakah siswi mereka benar-benar menstruasi pada saat itu karena wanita Muslim dibebaskan dari sholat dan puasa selama menstruasi.

Tweet tersebut yang diposting selama bulan puasa Ramadhan, dibagikan secara luas dan beberapa orang di media sosial mengonfirmasi bahwa praktik tersebut tetap umum di sekolah.

Kemudian beberapa wanita angkat bicara, mengungkapkan episode pribadi pelecehan seksual dan trauma yang mereka alami selama tahun-tahun pembentukan mereka.

“Dengan memaksa siswa dan anak-anak melakukan prosedur invasif seperti pemeriksaan berkala, dan menormalkannya, anak-anak tumbuh tanpa mempertanyakan figur otoritas ketika mereka menyerang atau mendikte kehidupan pribadi mereka dari siapa yang mereka cintai, apa yang mereka yakini, bagaimana mereka berpikir, dan sebagainya," kata TerryDieHeiden, yang dikutip Kabar Besuki dari Al Jazeera.

Baca Juga: Selingkuh Ternyata Sifat yang Menurun dari Orang Tua lho, Begini Penjelasan Pakar

Setelah Ain membuat tagar Twitter #MakeSchoolASaferPlace untuk menyoroti tanggapan bullyan yang dia terima karena telah berani berbicara kepada publik, ribuan orang Malaysia dari semua lapisan masyarakat turun ke media sosial untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Ain, berbicara menentang pelecehan seksual di sekolah.

Mantan menteri pendidikan Maszlee Malik dan anggota parlemen lainnya mengutuk serangan balik terhadap Ain dan kurangnya komentar dari sekolahnya dan Kementerian Pendidikan tentang masalah tersebut.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah