Kepala sekolah kemudian memblokir akunnya, mengatakan bahwa dia telah diretas. Polisi sekarang sedang menyelidiki klaim tersebut.
"Mereka mencoba untuk membungkam saya seperti yang telah mereka lakukan dengan semua siswa lain sebelumnya," kata Ain.
Ain percaya bahwa dia memiliki hak istimewa atas kesempatan untuk bersuara ini, yang harus saya gunakan dengan bijak untuk memperbaiki keadaan di masyarakat kita.
Keluarga Ain melaporkan ancaman pemerkosaan tersebut ke polisi dan teman sekelasnya kemudian meminta maaf.
Hampir tiga minggu kemudian, guru pendidikan jasmani dipindahkan ke sekolah lain.
Perubahan positif
Meskipun mendapat reaksi keras terhadap Ain, kasusnya telah menjadi katalisator untuk meningkatkan kesadaran tentang pelecehan berbasis gender di sekolah.
Stephen Isaac, seorang guru biologi berusia 35 tahun di Methodist Boys Sentul, sebuah sekolah menengah negeri untuk anak laki-laki di Kuala Lumpur, baru-baru ini menjadi berita utama nasional untuk membahas pelecehan seksual dan kasus Ain selama kelas biologi.