KABAR BESUKI - Lava dari letusan gunung berapi mendekati bandara kota utama Republik Demokrat Kongo timur Goma pada Sabtu malam 22 Mei 2021, dan pemerintah mendesak penduduk untuk mengungsi.
Saat kilauan merah Gunung Nyiragongo mewarnai langit malam di atas kota tepi danau berpenduduk sekitar 2 juta jiwa, ribuan penduduk Goma yang membawa kasur dan barang-barang lainnya meninggalkan kota dengan berjalan kaki.
Letusan terakhir Nyiragongo pada tahun 2002 menewaskan 250 orang dan menyebabkan 120.000 kehilangan tempat tinggal.
Dilansir Kabar Besuki melalui laman Reuters, ini adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dan dianggap paling berbahaya. Kementerian Rwanda yang bertanggung jawab atas manajemen darurat mengatakan lebih dari 3.500 orang Kongo telah melintasi perbatasan. Media pemerintah Rwanda mengatakan mereka akan ditempatkan di sekolah dan tempat ibadah.
Patahan baru muncul di gunung berapi, membiarkan lava mengalir ke selatan menuju kota setelah awalnya mengalir ke timur menuju Rwanda, kata Profesor Dario Tedesco, seorang ahli vulkanologi yang berbasis di Goma.
“Sekarang Goma adalah targetnya,” kata Prof Tedesco kepada Reuters. “Ini mirip dengan tahun 2002. Menurutku lahar itu mengarah ke pusat kota.”
“Mungkin berhenti atau berlanjut. Sulit untuk diramalkan,” ujarnya.