Putri Dyah Pitaloka yang berduka karena seluruh keluarga dan kerajaannya banyak gugur, memilih untuk melakukan bela pati.
Bela pati adalah ritual bunuh diri yang dilakukan perempuan kasta ksatria ketika kaum lelakinya gugur dalam pertempuran, yang dilakukan untuk membela harga diri dan kesucian mereka.
Menurut sejarah, pertarungan ini pula yang membuat hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada merenggang.
Kejadian tersebut juga telah membuat hubungan antara Majapahit dan Sunda tidak pernah pulih selama bertahun-tahun lamanya.
Bahkan penerus tahta selanjutnya, Prabu Niskalawastu kencana juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Majapahit.
Akibatnya, diberlakukan larangan 'estri ti luaran' atau yang berarti beristri dari luar. Adanya yang menafsirkannya sebagai larangan untuk menikah selain dengan orang Sunda, dan ada yang mengartikannya secara spesifik tidak boleh menikah dengan orang dari Majapahit.
Meskipun mitos ini sudah dikenal selama ratusan tahun, namun pada masa kini hal tersebut sudah jarang dianggap serius oleh kebanyakan orang.
Bahkan saat ini ada banyak hubungan antara orang Jawa dan Sunda yang berlangsung sangat lama.***