Garuda Indonesia Dililit Utang Rp70 Triliun, Said Didu: Harus Ambil Langkah Radikal Jika Mau Selamatkan Garuda

- 3 Juni 2021, 13:39 WIB
Foto: Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu
Foto: Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu /@msaid_didu/twitter

KABAR BESUKI - Perusahaan penerbanagan pelat merah, Garuda Indonesia saat ini dikabarkan tengah mengalami kesulitan keuangan. Hal ini pun juga diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyoroti keuangan perusahaan penerbangan nomor satu di Indonesia tersebut.

Pasalnya saat ini Garuda Indonesia memiliki utang sebesar Rp70 triliun yang diakibatkan karena banyak pengeluaran dan sedikitnya pemasukan.

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Membuat Otakmu Lambat Berfikir atau Lemot, Hindari Segera Sebelum Terlambat

"Ibaratnya Garuda itu pasien di ICU yang sudah memakai ventilator, akibat akumulasi penyakit yang sudah lama," kata Said Didu seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews.

Menurutnya, ini terjadi karena saat ini Garuda Indonesia sedang menghadapi beberapa masalah finansial sekaligus.

"Cash flow udah minus Rp16 triliun, neraca utang Rp70 triliun, kemudian ekuitas minus Rp41 triliun. Itu (kerugian) Rp111 triliun," katanya.

Ia juga mengatakan jika Boeing 737 dikala normal bernilai sekitar Rp500 miliar. Sehingga untuk menyelamatkan Garuda mereka harus menjual 200 Boeing 737 untuk menormalkan ekuitas dan utang.

Baca Juga: Beredar Video Viral Bupati Alor Marahi Staf dari Kemensos, Sebut Risma tak Tahu Alur Bantuan PKH

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkini

x