BUMN Lakukan Berbagai Upaya Untuk Menekan Hutang PLN, Erick Thohir: PLN Itu Hutangnya 500 Triliun

- 4 Juni 2021, 18:18 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir /@erickthohir__/Instagram

KABAR BESUKI - Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, utang PT PLN (Persero) mencapai Rp 500 triliun. Meski begitu, dia tidak merinci sumber utang perseroan pelat merah tersebut.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham menilai dengan utang yang menggurita itu, diperlukan langkah penyehatan. Dengan demikian, PLN bisa menjaga cash flow-nya.

"PLN itu utangnya Rp 500 triliun. Tidak ada jalan kalau PLN itu segera disehatkan," ujar Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis, 3 Juni 2021, seperti dilansir Kabar Besuki dari ANTARA.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

Bahkan Erick mengatakan upaya efisiensi dengan menekan capex berhasil dilakukan PLN hingga 24% atau setara Rp 24 triliun. 

Langkah efisiensi mampu mendorong kinerja arus kas keuangan PLN menjadi lebih baik.

"Alhamdullilah PLN bisa menekan capex sampai 24 persen, Rp 24 triliun sehingga itu yang menjadi cashflownya lebih baik," tambahnya.

Baca Juga: Kemhan Mencari Siapa yang Membocorkan Data Rencana Belanja Alutsista Sebesar Rp1.790 Triliun

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta PLN melakukan negosiasi ulang utang PLN yang mencapai Rp 500 triliun. PLN diminta untuk melakukan negosiasi dengan bunga yang lebih murah.

"Alhamdulillah dari PLN sendiri sudah sampai negosiasi Rp 30 triliun," katanya.

Takhanya itu, Erick juga meminta perusahaan untuk melakukan negosiasi pembelian listrik (take or pay) senilai Rp 60 triliun. 

Baca Juga: Para Ahli Dikerahkan untuk Mengatasi Kejadian Terburuk dalam Kasus Kapal Terbakar di Laut Sri Lanka

Sejauh ini, ia menyebut perusahaan berhasil melakukan negosiasi hingga Rp25 triliun atau kurang Rp35 triliun lagi.

"Makanya kalau ditanya bukunya PLN lebih sehat, iya lebih sehat karena kita semua berupaya memperbaiki kinerja PLN," jelasnya.

Sebagai informasi, sepanjang 2020, PLN mencetak laba bersih Rp5,9 triliun atau naik sekitar 38,6 persen dari periode tahun sebelumnya, Rp4,3 triliun.

Baca Juga: Innalilahi! Ayah dari Oki Setiana Dewi Dikabarkan Telah Meninggal Dunia, Ria Ricis Diminta untuk Segera Pulang

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan kenaikan laba tersebut ditopang oleh transformasi PLN yang fokus pada penurunan biaya pokok penyediaan dan peningkatan layanan.

Tercatat, beban usaha perseroan merosot 4,5 persen dari Rp315,4 triliun pada 2019 menjadi Rp301 triliun pada 2020.

Adapun upaya penyehatan yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengajukan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar 50 persen. Selain itu, pemerintah juga meminta PLN melakukan renegosiasi utang.

Baca Juga: 4 Cara Ini Mampu Kurangi Kerutan di Wajah Secara Alami Tanpa Tindakan Medis

"Salah satunya kenapa sejak awal kami meminta capex PLN ditekan sampai 50 persen, kalau bapak bapak dan ibu ibu ingat waktu itu seperti itu, alhamdulilah PLN bisa tekan capex sampai 24 persen atau Rp24 triliun sehingga itu menjadikan cashflownya lebih baik," katanya.

Erick Thohir juga minta direksi PLN untuk bernegosiasi ulang agar hutang sebesar Rp500 triliun bisa mendapatkan keringanan.

"Tidak cukup disitu, kami minta direksi PLN dari Rp500 triliun harus juga ada namanya renegosiasi utang dengan bunga lebih murah, paling tidak kalau bisa seperlima. Alhamdulilah dari PLN sendiri sudah sampai negosiasi sampai Rp30 triliun," tambah Erick Thohir.

Baca Juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menonton Pertandingan Euro 2020, Salah Satunya Siapkan Antena UHF

Upaya lainnya, kata Erick Thohir, pemerintah meminta PLN untuk melakukan negosiasi pembelian listrik take or pay senilai Rp 60 triliun. 

Adapun berdasarkan laporan terkahir, PLN berhasil melakukan negosiasi hingga Rp 25 triliun.

"Laporan terkahir sudah Rp25 triliun dan masih ada Rp35 triliun, tapi tanpa dukungan kementerian lain, seperti contoh kompensasi PLN. Itu hari ini diketok baru dibayar 2 tahun lagi, itu ada cost-nya. Alhamdulilah sekarang sudah dibayar 6 bulan,” jelasnya.

Baca Juga: Terinspirasi Aksi Bella Hadid Dukung Palestina, Brand Malaysia Ini Rilis Hijab Special Edition

Erick Thohir menambahkan, sejumlah langkah yang dilakukan tersebut untuk menyehatkan kinerja PLN telah berdampak positif untuk menyehatkan keuangan PLN. 

Dalam hal ini, diperlukan pula dukungan DPR untuk melakukan transformasi BUMN.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah