KABAR BESUKI - Fraksi PAN Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto menantang debat terbuka pengamat politik Rocky Gerung.
Debat publik tersebut kemudian disiarkan dalam program Mata Najwa yang tayang pada Rabu malam 9 Juni 2021.
Debat publik itu mempertanyakan analisis Rocky Gerung yang menyebut dana haji bermasalah.
Termasuk kuota haji yang bermasalah akibat lemahnya diplomasi pasca penangkapan Habib Rizieq dan utang Indonesia ke Arab Saudi.
Pertama-tama, Najwa Shihab sebagai pembawa acara mengundang Yandri untuk menyampaikan pernyataannya.
Nana, sapaan akrabnya, bertanya pada Yandri Susanto kenapa dia berani membantah Rocky.
Berkaitan dengan itu, Yandri Susanto kemudian merasa harus angkat suara karena merupakan ketua Komisi VIII yang juga bertanggung jawab atas masalah haji.
Ia berharap pembatalan pemberangkatan haji tidak akan hangus dengan informasi gila yang dibicarakan Rocky Gerung.
Yandri Susanto kemudian mengatakan, kuota jemaah haji besar seperti Mesir, Pakistan, Turki, Afrika juga tidak diberikan oleh Arab Saudi.
Karena itu, bukan hanya Indonesia yang kemudian disesatkan oleh informasi yang dilontarkan Rocky Gerung.
Baca Juga: Ditanya Soal Maju Ke Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo Mengaku Sudah 'Ditembak' oleh Sosok Tokoh Politik
“Saya sebagai Ketua Komisi VIII berkewajiban. Sebab sejak akhir Desember 202o kami sudah membentuk panitia khusus haji. Di mana di dalam negeri sudah siap semua, soal keuangan, manasik, penerbangan dan sebagainya. Cuma faktanya sampai saat ini bukan cuma Indonesia saja yang tidak diberikan kuota, tetapi semua. Kecuali Malaysia, Singapura diberikan, kita tidak, baru itu bisa jadi masalah,” tutur Yandri Susanto, dilansir Kabar Besuki dari YouTube Mata Najwa.
Nana kemudian memberikan kesempatan kepada Rocky untuk menatap Yandri Susanto.
Rocky Gerung mengatakan pada saat itu, dia merasa itu adalah debat yang tertunda. Selain itu, perdebatan ini juga menjadi viral oleh sejumlah media.
“Kok diviralkan, saya enggak kenal Yandri, itu pertama. Kedua ini lawan debat yang salah. Sebab saya mengomentari Dasco bukan Yandri. Kok tiba-tiba dia yang ngomel-ngomel,” kata Rocky Gerung.
Namun, mungkin dia paham karena himbauan sebagai institusi. Jadi wajar, katanya, kalau debatnya tidak tepat.
Bagi Rocky Gerung, apa yang dikatakan Habib Rizieq, termasuk kelemahan diplomasi, adalah analisis biasa di kalangan akademisi.
Pasalnya, Dasco kemarin mengaku mendapat informasi dari pihak yang lebih tinggi. Tak heran dia kemudian bertanya apakah dia berhubungan atau berkomunikasi dengan pemerintah Arab.***