Garuda Kini di Ambang ‘Ajal’, Said Didu: Pemerintah Harus Turun Kalau Tak Butuh Bubarkan

- 17 Juni 2021, 18:00 WIB
Menteri BUMN Erick Tohir mengakui kondisi keuangan PT Garuda Indonesia Tbk yang mengalami krisis keuangan serius dengan beban utang sampai Rp70 triliun/Twitter/@IndonesiaGaruda
Menteri BUMN Erick Tohir mengakui kondisi keuangan PT Garuda Indonesia Tbk yang mengalami krisis keuangan serius dengan beban utang sampai Rp70 triliun/Twitter/@IndonesiaGaruda /

KABAR BESUKI - Maskapai Garuda kini sedang berada di ambang ajal, dengan keadaan utang yang menumpuk serta kerugian signifikan.

Bahkan menurut Sekretaris Kementerian BUMN (2005-2010), Said Didu, keuangan PT Garuda Indonesia Tbk sudah masuk kategori paling parah.

Menurut catatan, Garuda kini memiliki utang Rp 70 triliun. Kerugian mencapai Rp 17 triliun dan ekuitas kurang dari Rp 41 triliun.

Sad Didu kemudian membandingkan keadaan Merpati Airlines saat dibubarkan.

Baca Juga: Fadli Zon Soroti Hutang PLN yang Saingi Garuda Indonesia: Fakta Ini Juga Ikut Membuat Kita Heran

Terkait dengan situasi Merpati Nusantara yang dibubarkan, termasuk hutang, maka Said Didu mengatakan secara teknis Garuda sudah bangkrut.

Said Didu kemudian menganalisis cara yang tepat untuk menyelamatkan Garuda dari utang. Dalam kondisi ini, menurut dia, diperlukan langkah radikal dari Presiden Jokowi.

Selain itu, sikap tegas dari pemegang saham juga diperlukan, tidak cukup hanya Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Ini termasuk, tentu saja, posisi politik. Apakah negara masih membutuhkan Garuda sebagai maskapai Indonesia atau tidak?

Halaman:

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkini

x