Penyebab Covid-19 Setelah Vaksinasi, Ini Kata CDC

- 13 Juli 2021, 08:30 WIB
Penyebab Covid-19 Setelah Vaksinasi, Ini Kata CDC
Penyebab Covid-19 Setelah Vaksinasi, Ini Kata CDC /PIXABAY/

KABAR BESUKI - Penyebab Covid-19 Setelah Vaksinasi, Ini Kata CDC. Sejak dua vaksin Covid-19 pertama pertama kali disetujui enam bulan lalu, kami telah mendengar bahwa vaksin itu sekitar 95 persen efektif. Tetapi apa yang mungkin tidak Anda sadari adalah bahwa vaksin mRNA dari Pfizer dan Moderna 95 persen efektif dalam mencegah kasus Covid-19 yang bergejala, yang masih menyisakan kemungkinan infeksi tanpa gejala dan margin kecil penerima vaksin yang dapat turun dengan kasus yang bergejala.

Inti dari vaksin, bagaimanapun, adalah untuk berhenti parah kasus dan berdasarkan data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), itu melakukan tugasnya.

Menurut temuan mereka pada 30 April, hanya 1.155 dari 101 juta orang yang divaksinasi lengkap di AS yang mengalami kasus Covid-19 yang parah atau fatal, yang berarti 0,001 persen. Namun, ada satu kesamaan yang jelas di antara mereka yang mengembangkan Covid-19 setelah vaksinasi.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Mengaku Pernah Mengalami Gejala Covid-19 Sampai Tulis Surat Wasiat untuk Anaknya

Berdasarkan penelitian CDC, yang dirilis pada 25 Mei, 64 persen infeksi terobosan istilah medis untuk orang yang divaksinasi yang terinfeksi disebabkan oleh varian kekhawatiran.

Tapi sungguh, itu salah satu varian khususnya B.1.1.7. yang berasal dari Inggris dan menyebabkan gelombang penyakit yang berbahaya di sana. Menurut CDC, 64 persen kasus terobosan disebabkan oleh varian kekhawatiran , tetapi lebih dari setengahnya disebabkan oleh B.1.1.7 56 persen, tepatnya.

Di belakangnya adalah varian California B.1.429 (25 persen), varian kekhawatiran California lainnya, B.1.427 (8 persen), varian Brazil, P.1 (8 persen), dan varian Afrika Selatan, B.1.351 (4 persen).

Studi baru lainnya dari University of Washington (UW) Medicine, juga dirilis pada 25 Mei, juga menemukan bahwa B.1.1.7. varian berada di belakang sebagian besar kasus terobosan. Penelitian yang belum ditinjau sejawat tetapi diposting di medRxiv melibatkan 20 petugas kesehatan dalam sistem rumah sakit Kedokteran UW yang akhirnya terinfeksi COVID setelah vaksinasi antara Februari dan April 2021.

Baca Juga: Postingan Dokter Lois Jadi Barang Bukti, Polri Tindak Lanjut Perkara Berita Bohong

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online


Tags

Terkini

x