“Tapi sekaligus sebenarnya dalam rangka untuk bisa tugas di tengah pandemic ini yang harus berjaga jarak dan bertemu dengan orang tetapi pemberdayaan masyarakat akan terus berjalan,” ungkapnya.
Baznas juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa peternakan di desa-desa untuk dapat membantu menyukseskan program kurban online.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus Rekor Lagi, Politikus Demokrat: Pengen Kasih Ini ke Muka Luhut
Ia menegaskan bahwa program kurban online ini hanya membutuhkan kepercayaan dari masyarakat agar bisa dilaksanakan dengan baik.
“Jadi itu tidak harus tidak harus bertatap muka, tidak harus datang kesana, cukup memunculkan kepercayaan,” jelasnya.
Baznas juga memastikan bahwa penyembelihan hingga pendistribusian hewan kurban di tengah pandemic Covid-19 ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: PON XX Papua Digelar 2-15 Oktober, Menpora: Terkait Penonton Lihat Perkembangan Covid-19 Dulu
“Penerapan protokol kesehatan dilakukan Baznas mulai dari pembelian, pemotongan hewan kurban, pengelolaan, hingga proses pendistribusian daging, kini semua itu harus disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan di masa PPKM Darurat,” jelas Ketua Baznas.
Baznas juga menegaskan bahwa panitia kurban wajib memakai alat pelindung diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, sarung tangan, apron, hairnet, sepatu kerja serta pembatasan jarak untuk cegah kerumunan.***