NASA Melihat Jakarta akan Terancam Tenggelam, Dijelaskan Ternyata Penyebabnya Hal Ini

- 16 Juli 2021, 09:40 WIB
NASA Melihat Jakarta akan Terancam Tenggelam, Dijelaskan Ternyata Penyebabnya Hal Ini (Foto Ilustrasi)
NASA Melihat Jakarta akan Terancam Tenggelam, Dijelaskan Ternyata Penyebabnya Hal Ini (Foto Ilustrasi) /Geralt/pixabay geralt-9301

KABAR BESUKI – Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional atau NASA melihat dan menilai bahwa prediksi Jakarta akan terancam tenggelam dan penyebabnya dijelaskan.

NASA menilai Jakarta sangat berisiko dan akan tenggelam. Penyebabnya adalah perubahan iklim, pertumbuhan penduduk dan eksploitasi air.

Dilansir Kabar Besuki dari laman resmi NASA mengungkapkan bahwa dengan meningkatnya suhu global dan pencarian lapisan es, banyak kota pesisir menghadapi peningkatan risiko banjir.

Hal ini disebabkan karena naiknya permukaan air laut. Permukaan laut rata-rata global naik 3,3 milimeter per tahun.

Baca Juga: Seorang Pemuda Ditemukan Meninggal Dunia Tenggelam di Aliran Sungai Yosomulyo Banyuwangi

Seperti itulah, hujan semakin deras dan suasana semakin hangat. Hal ini diperparah dengan pengambilan air tanah yang kejam dengan pompa air.

Data menunjukkan sekitar 40 persen luas daratan Jakarta saat ini berada di bawah permukaan laut.

Disebutkan juga oleh NASA, pompa air tanah itu yang menyebabkan tanah jadi tenggelam dengan kecepatan yang dibilang tinggi.

Penurunan tanah Jakarta juga telah dipercepat oleh urbanisasi, perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan penduduk yang cepat.

Baca Juga: KMP Yunicee Tenggelam di Tengah Perairan Selat Bali, Fitri Carlina: Turut Berduka Cita

Penyempitan atau penyumbatan kanal dan saluran sungai oleh sedimen dan sampah juga mempercepat penurunan tanah di Jakarta. Zona fungsi Zona fungsi di bantaran sungai.

Perubahan tersebut direkam oleh NASA melalui gambar dari luar angkasa atau dari INDsat.

Perbandingan Landsat Jakarta tahun 1990 dan 2020 sangat mencolok. Dari foto tersebut, terlihat jelas perkembangan Jakarta selama tiga dekade terakhir.

Dari foto Landsat terlihat hilangnya hutan dan vegetasi di sepanjang sungai Ciliwung dan Cisadane. Kawasan tersebut telah berubah menjadi pemukiman.

Baca Juga: Kapal Perang Iran Tenggelam Setelah Terbakar di Perairan Teluk Oman, Bencana Bagi Angkatan Laut Iran

Setelah tidak ada lagi vegetasi dan hutan setelah menjadi tegakan, luapan kedua sungai tersebut tidak lagi memiliki zona resapan.

Daerah tersebut kemudian berkontribusi terhadap limpasan dan banjir bandang.

Musim hujan pada tahun 2007 menyebabkan banjir dahsyat dengan lebih dari 70 persen kota terendam.

Karena populasi Jakarta meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2020, lebih banyak orang berduyun-duyun ke dataran banjir yang berisiko tinggi.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: NASA


Tags

Terkini