Pertama, vaksin berbayar ini dinilai dapat memperpanjang daftar inkonsisten mengenai kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19.
Hal ini dikarenakan, pemerintah telah berulang kali mengubah berbagai kebijakan mengenai program vaksinasi, mulai yang awalnya gratis, hingga harus berbayar.
“Inkonsistensi kebijakan ini berbahaya karena bisa menggerus kepercayaan rakyat, bukan hanya kepada pemerintah, tetapi kepada situasi pandemi itu sendiri,” jelas Fadli Zon.
Baca Juga: Presiden Jokowi Mulai Bagi-bagi Obat Covid-19 Secara Gratis! Simak Berikut Cara Mendapatkannya
Kedua, program vaksin berbayar ini harus ditolak karena hanya sedikit negara di dunia yang menerapkan kebijakan ini.
Ketiga. Kebijakan vaksinasi berbayar ini dinilai sangat tidak etis lantaran dibeli dari uang rakyat dan kembali diperjual belikan kepada rakyat.
“Jadi vaksin ini dibeli dari uang rakyat tapi kini hendak kembali dijual lagi kepada rakyat melalui perusahaan negara, jelas sangat tidak etis,” tegasnya.
Alasan terakhir vaksin berbayar ini harus ditolak yakni karena kebijakan ini dinilai sangat mencederai rasa keadilan.
Hal ini karena, program vaksin berbayar ini hanya bisa dijangkau oleh masyarakat menengah ke atas dan sulit dijangkau untuk masyarakat menengah kebawah.
Baca Juga: Luhut Ungkap Varian Delta Jadi Penyebab Kasus Covid-19 Sulit Dikendalikan