“Saya punya buktinya, virus tidak berkembang, lalu kenapa (WHO) Anda bilang menular. Itu prestasi saya, di belakang saya ada 128 negara untuk melawan WHO untuk reformasi. Kenapa saya berani, karena saya jadi saksi melihat ketidakadilan di dalam aturan yang ada,” tutur Siti Fadilah Supari.
Saat itu, menurut Siti Fadilah Supari, Indonesia dianggap sebagai episentrum flu burung.
Dari situ, Siti Fadilah Supari bicara lantang saat WHO mendatangkan 10 ahli yang memaksa Siti Fadilah menerima bahwa flu burung bisa menular dari manusia ke manusia.
Tak hanya flu burung, Siti Fadilah Supari juga mengaku berhasil mencegah masuknya flu babi yang juga belum banyak diberitakan oleh WHO.
Namun, dia tidak menyangka kegigihannya melawan WHO saat itu membuahkan hasil.
Siti Fadilah Supari harus menerima skenario yang melibatkan kasus korupsi Rp 6 miliar.
Siti Fadilah Supari sendiri murka kepada WHO saat itu karena akan ada dampak buruk yang harus disepakati negara jika Indonesia menjadi episentrum flu burung.***