Issei Kagawa Manusia Kanibal dari Keluarga Kaya Raya yang Kebal Hukum

- 4 Agustus 2021, 17:25 WIB
Issei Kagawa
Issei Kagawa /Tangkapan layar//Bidadari YT/Youtube

KABAR BESUKI - Kanibal merupakan perilaku dimana ia suka memakan daging mentah yang berasal dari jenisnya.
 
Dalam hal ini sifat kanibal lebih tepat mengara ke hewan pemakan daging, karena mereka tidak dibekali akal seperti manusia.
 
Mereka juga hanya menuruti naluri alam yang ada dalam dirinya, namun ada juga manusia yang memiliki  sifat tersebut.
 
 
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @dagelanmistis, Issei Sagawa dilahirkan dalam keluarga kaya pada April 1949, di Jepang, meskipun terlahir normal, dia memiliki kelainan mental. 
 
Sejak dini dia mengakui ketika melihat bagian tubuh orang lain seolah menginginkan daging mereka untuk dimakannya, itu berlangsung sampai dia dewasa dan dia pernah melakukan hubungan intim dengan anjingnya.
 
Ketika malam hari, dia masuk ke apertemen wanita, namun karena ukuran tubuhnya terlalu kecil dia tidak sanggup menjatuhkannya (wanita itu) ke lantai, alih-alih mendapatkan korban, dia justru ditangkap polisi atas tuduhan pemerkosaan, meski motif sebenarnya kanibalisme. 
 
 
Ketika berusia 28 tahun, orang tuanya pergi, dan ia mulai menyewa pelacur, untuk masuk ke rumahnya dengan maksud untuk menembaknya, tetapi dia ketakutan setiap kali mencoba.
 
Hal seperti itu berlangsung hingga bertahun-tahun, hingga musim panas 1981, Sagawa yang berusia 32 tahun pindah ke Paris. 
 
Dia meyakinkan teman sekelasnya Rene Hartevelt untuk datang ke tempatnya, Sagawa memandangnya sebagai dewi tertinggi, dan jika memakannya dia akan memasukkan energi ke dalam tubuhnya.
 
Saat Hartevelt mulai membaca puisi, Sagawa menyelinap di belakangnya dengan senapan dan menembak lehernya.
 
Karena kaget sagawa pingsan begitu Sagawa bangun dia mulai memperkosa mayatnya dan mencoba memakannya dengan giginya.

Namun dia tahu tak sanggup melakukannya, akhirnya dia pergi membeli pisau daging untuk memotong tubuh Hartevelt, dia menghabiskan 2 hari memakan tubuh Hartevelt dan mencoba membuang sisanya ke danau, tapi dia tertangkap oleh polisi. 
 
 
Saat itu ayahnya rela membayar pengacara demi putranya, 2 tahun menunggu persidangan, pengadilan memutuskan untuk menempatkannya di rumah sakit jiwa. 
 
Begitu tiba di Jepang, psikolog di rumah sakit jiwa mempelajari Sagawa, mereka menyimpulkan bahwa dia bukan orang gila tetapi mesum. 
 
Karena pihak berwenang Prancis telah membatalkan tuduhan terhadapnya, dan dokumen pengadilan disegel, Agustus 1986 Sagawa bebas. 11 tahun kemudian ia jadi pembicara dan penulis buku.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @dagelanmistis


Tags

Terkini

x