Beras Bantuan PPKM Menggumpal dan Berbau Tidak Sedap Ditemukan di Banten, Tak Layak Konsumsi

- 6 Agustus 2021, 18:20 WIB
Ilustrasi Beras Bantuan PPKM Menggumpal dan Berbau Tidak Sedap Ditemukan di Banten, Tak Layak Konsumsi
Ilustrasi Beras Bantuan PPKM Menggumpal dan Berbau Tidak Sedap Ditemukan di Banten, Tak Layak Konsumsi /pixabay/

KABAR BESUKI - Sejumlah warga di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandegelang, Banten, kecewa dengan bantuan beras Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah.

Beras itu disebut tidak layak konsumsi dikarenakan kondisinya sudah menggumpal dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
 
Saat dibuka warga penerimanya, sudah ada yang menggumpal seperti batu dan warnanya kecokelatan.
 
 
Menurut Lurah Pandeglang, M Apendi, dia mengaku beras itu berasal dari Bulog yang dikirim melalui PT Pos Indonesia. 
 
Pihak kelurahan hanya menyediakan tempat untuk penyerahan beras, kemudian dibagikan langsung ke masyarakat oleh PT Pos.
 
"Yang menyalurkan langsung adalah PT Pos, kami tidak tahu beras seperti ini. Kami kaget, karena kami hanya menyediakan tempat saja. Mekanisme penyaluran itu PT Pos," kata Lurah Pandeglang, M Apendi, seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube TvOneNews.
 
Beras bansos PPKM ini disediakan Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdrive Lebak-Pandeglang. Warga penerima beras mengaku kecewa dengan kondisi beras yang diterima, lantaran tidak layak konsumsi oleh manusia.
 
Padahal, bantuan beras ini diharapkan mampu meringankan beban warga saat menghadapi PPKM Level 4 di Kabupaten Pandeglang.
 
 
Seperti diketahui, PPKM level 4 diberlakukan di 141 kota/kabupaten di Indonesia berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 27 dan 28 Tahun 2021.
 
Dari 141 wilayah yang menerapkan PPKM Level 4, lima di antaranya kabupaten/kota di Provinsi Banten yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Cilegon.
 
Beras yang diterima olehnya sebanyak satu karung berukuran 10 kilogram, Apendi mengakui baru pertama kali mendapatkan beras yang kualitasnya buruk dan tidak bisa di makan oleh manusia. 
 
 
Dia mengklaim, jika ada bantuan yang disalurkan melalui kelurahan, dirinya selalu memeriksa terlebih dahulu. Jika tidak sesuai, akan dikembalikan ke pemilik asalnya.
 
“Kami laporkan ke pimpinan, untuk mengetahui dan menindaklanjuti temuan beras seperti ini. Karena ini ditulisnya beras premium. Baru pertama kali terjadi. Biasanya ada bantuan sembako kami teliti dulu, kalau tidak sesuai kami koordinasi dengan dinas sosial,” ujarnya.
 
Kemudian PT Pos Indonesia Cabang Pandeglang mengaku hanya bertugas mengirim beras. Sedangkan penyedia dan yang mengetahui kualitasnya dari PT Bulog.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkini

x