Rapat Evaluasi PPKM Level 4, Presiden Jokowi: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 2 Pekan Ini

- 9 Agustus 2021, 08:49 WIB
Rapat Evaluasi PPKM Level 4, Presiden Jokowi: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 2 Pekan Ini
Rapat Evaluasi PPKM Level 4, Presiden Jokowi: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 2 Pekan Ini /Sekretariat Presiden /Tangkapan layar/Youtube

KABAR BESUKI - PPKM level 4 memulai di evaluasi terkait efisiennya dalam menekan penyebaran Covid-19 yang belum hilang di Indonesia.
 
Evalusi ini diadakan untuk mengambil langkah cepat terkait mengenai lanjut tidaknya PPKM level 4 ini di Indonesia. Evaluasi dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan banyak aspek terkait.
 
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin angka vaksinasi Covid-19 di Indonesia dipercepat, ia menyuruh dan mewanti-wanti kepada seluruh jajaran yang ada di pemerintah pusat maupun daerah untuk tidak menyimpan stok vaksin Covid-19 terlalu lama.
 
 
Persedian vaksin harus segera disuntikkan ke warga hal tesebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 pada Sabtu kemarin.
 
Kepala negara menyoroti penambahan kasus aktif di luar Jawa - Bali yang meningkat secara signifikan, terutama dalam dua pekan terakhir.
 
"Selama 2 minggu terakhir ini saya melihat penambahan kasus-kasus baru di provinsi-provinsi di luar Jawa-Bali terus meningkat," kata Jokowi, seperti dikutip Kabar Besuki dari YouTube Sekretariat Presiden.
 
 
Per 5 Juli lalu, penambahan kasus aktif di luar Jawa - Bali berkontribusi sebanyak 13.200 kasus atau 34 persen dari total kasus nasional. Angka ini kemudian naik pada 1 Agustus menjadi 13.589 atau 44 persen dari total kasus baru.
 
Jokowi pun memperingatkan pemerintah daerah dan institusi terkait agar mewaspadai lonjakan kasus ini.
 
"Hati-hati kenaikan kasus Covid-19 dalam 2 minggu ini," ujar Presiden.
 
Melihat masih tingginya angka infeksi Covid-19, Jokowi menyarankan agar pemerintah daerah dan insitutsi terkait untuk memperkuat penanganan pandemi
 
Jokowi secara khusus meminta kepada jajaran pemerintahan untuk membatasi mobilitas masyarakat. Pembatasan mobilitas di daerah dengan lonjakan kasus tinggi ini, menurut Jokowi dilakukan minimal selama 2 pekan. 
 
 
"Artinya mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak 2 minggu," tutur Jokowi. 
 
Selain membatasi mobilitas, Jokowi menilai Indonesia perlu meningkatakan kapasitas testing dan tracing. 
 
Apabila seseorang telah terkonfirmasi positif Covid-19, maka perlu segera ditelusuri kontek eratnya. 
 
"Segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus positif ini, merepons secara cepat. Karena ini berkaitan dengan kecepatan, kalau enggak orang yang punya positif udah kemana-mana, nyebar kemana-mana. Segera temukan!," kata dia.
 
Jokowi juga menginstruksikan agar orang-orang yang positif Covid-19 segera dibawa ke isolasi terpusat. Jokowi juga meminta gubernur bupati/wali kota menyediakan isolasi terpusat di kota masing-masing.
 
 
"Ini tugas gubernur, bupati, wali kota untuk menyiapkan isolasi terpusat di kota masing-masing, bisa jumlahnya 1, bisa 2, bisa 10, bisa memakai sekolah. Saya lihat di beberapa provinsi di Jawa memakai sekolah, memakai balai, memakai gedung-gedung olahraga, diberi tempat tidur yang nyaman, bawa mereka ke sana," ujarnya.
 
Terkait distribusi vaksin, Jokowi meminta pada pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk segera melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
 
Salah satu kendala vaksinasi adalah tidak adanya stok vaksin di daerah-daerah. Oleh sebab itu, apabila dosis vaksin sudah tersedia, maka bisa langsung disuntikkan pada masayarakat.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Terkini

x