Tim SAR Hentikan Operasi Pencarian 25 ABK KM Hentri yang Hilang di Laut

- 21 September 2021, 13:40 WIB
ilustrasi Tim SAR Hentikan Operasi Pencarian 25 ABK KM Hentri yang Hilang di Laut/
ilustrasi Tim SAR Hentikan Operasi Pencarian 25 ABK KM Hentri yang Hilang di Laut/ /Johannes Plenio/Pexels/

KABAR BESUKI - Tim SAR gabungan yang mulai dikerahkan sejak 8 hingga 14 September 2021 lalu untuk mencari 25 ABK KM Hentri secara resmi menghentikan operasinya.

Sebelumnya dilaporkan KM Hentri dihantam gelombang tinggi dan terbakar di antara perairan Pulau Tanimbar Kei, Maluku Tenggara dan Pulau Yamdena, Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Menurut informasi, Kapal pencari cumi ini berangkat dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta pada 15 Agustus 2021 lalu dengan POB (Person on Boat) 32 orang tujuan Merauke (Papua).

Baca Juga: Giring Ngaku Tak Rela Anis Baswedan Jadi Presiden 2024: Jangan Sampai Indonesia Jatuh Ke Tangan Pembohong

Namun, naasnya kapal tersebut mengalami musibah saat melintasi kawasan antara perairan Pulau Tanimbar Kei dan Pulau Yamdena pada 3 September 2021 lalu.

Musibah tersebut baru diketahui oleh Basarnas Ambon pada 8 September 2021 ketika lima ABK yang berhasil selamat dan terapung-apung di laut selama tiga hari ditolong kapal pencari telur ikan terbang dan mengevakuasi mereka ke Pulau Tanimbar Kei.

Basarnas Ambon memperpanjang masa operasi pencarian selama tiga hari, tetapi hasilnya tetap nihil.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon Mustari di Ambon, Selasa 21 September 2021 menyatakan bahwa setelah dilakukan penambahan waktu pencarian, namun tidak ditemukan sisa ABK yang masih hilang.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Tanggapi Anies Baswedan yang Dipanggil KPK Hari Ini: Jangan Berharap Kenakan Rompi Orange

"Setelah dilakukan penambahan waktu tiga hari pencarian serta dilakukannya evaluasi namun tidak ada tanda-tanda 25 ABK yang dicari maka operasi SAR ditutup," ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari Antara Jatim.

Dia mengatakan Basarnas Ambon kembali menambah waktu tiga hari untuk melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat dan instansi terkait di Maluku Tenggara maupun Kabupaten Kepulauan Tanimbar, tetapi tidak ada informasi tentang 25 ABK itu.

ABK yang dinyatakan selamat sebanyak lima orang dan dua lainnya dilaporkan meninggal dunia ketika kapal terbakar.

Sementara itu, 25 ABK lainnya yang sama-sama melompat ke laut tidak diketahui nasibnya hingga saat ini.

Ia juga menjelaskan bahwa meski operasi telah ditutup, namun jika kedepannya ditemukan informasi terbaru mengenai 25 ABK tersebut maka operasi SAR akan dibuka kembali.

Baca Juga: Letak Tahi Lalat yang Dipercaya Membawa Keberuntungan Menurut Primbon Jawa

"Walaupun upaya pencarian telah ditutup, namun kedepannya bila ada informasi atau tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR akan dibuka kembali," pungkasnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: ANTARA Jatim


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah