Network
KABAR BESUKI - Ahli forensi dari Mabes Polri, DR. dr. Sumi Hastry Purwanti turun tangan dalam autopsi kedua korban pembunuhan Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu.
Hingga sampai saat ini hasil autopsi kedua tersebut masih belum diungkapkan oleh pihak penyidik dari kepolisan.
Pada hasil autopsi pertama diketahui Amel sempat melakukan perlawanan kepada pembunuh dirinya sebelum akhirnya Amel dan Tuti tewas.
Seperti dilansir Kabar Besuki dari tayangan Youtube Anjas di Thailand ia mengungkap beberapa tanggapan dr. Hastry mengenai autopsi kedua yang dilakukan oleh penyidik.
Banyak yang menduga, ketika Amel melakukan perlawanan, pasti Almarhumah sempat mencakar-cakar dan menyisakan bukti DNA seperti rambut atau kulit di kuku Amel.
Tapi itu hanya sebatas dugaan yang dikemukakan pada tayangan Youtube Anjas di Thailand.
Namun, kelemahan di Indonesia ini tidak ada bank DNA untuk menentukan ketika sudah selesai pemeriksaan masih ada pencocokan DNA.
Baca Juga: Yoris dan Danu Siapkan 9 Pengacara Guna Mengatasi Hal Tak Terduga Ketika Pengungkapan Kasus Subang
Pencocokan tersebut untuk mengungkap siapakah pembunuh dari Amel.
Tayangan singkat Anjas di Thailand juga menduga jikalau memeang dalam kuku Amel itu ada DNA pelaku namun bukan DNA dari para saksi, pencariannya juga akan sulit.
Karena harus mencocokkan data DNA setiap orang-orang. Dan tidak diketahui nama, ataupun alamat pasti ketika sudah diketahui. Maka dari itu memang perlu adanya bank DNA ketika ditemukan kasus-kasus seperti ini.
Baca Juga: Yayasan Terbengkalai Usai Ditinggal Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu, Gerbang Utama Dikunci
Dalam video yang diunggah anjas tersebut, dr. Hastry juga menyoroti orang-orang yang berusaha mengungkap kasus ini lewat jalur gaib.
Seperti mendatangkan jin qorin yang diduga dari jin Amel ataupun Tuti. Karena hal tersebut belum bisa dipastikan kebenaran cerita dan faktanya.
Maka dari itu percayakan semuanya kepada pihak penyidik dan tim ahli forensik untuk mengungkap siapa pembunub Tuti dan Amel.***
