Arya Sinulingga Beberkan Alasan Indonesia Gandeng China Terkait Kereta Cepat: Dia Ikut dalam Bisnis Tersebut

- 1 November 2021, 07:30 WIB
Arya Sinulingga Beberkan Alasan Indonesia Gandeng China Terkait Kereta Cepat: Dia Ikut dalam Bisnis Tersebut
Arya Sinulingga Beberkan Alasan Indonesia Gandeng China Terkait Kereta Cepat: Dia Ikut dalam Bisnis Tersebut /Ilustrasi/Rudy and Peter Skitterians/PIXABAY/Skitterphoto

KABAR BESUKI - Staf Khusus Menteri BUMN bidang komunikasi publik Arya Sinulingga membeberkan alasan Indonesia menggandeng China dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Arya Sinulingga membeberkan alasan Indonesia menggandeng China karena mereka ikut terlibat dalam proses bisnis kereta cepat di tanah air.

Sementara Jepang menurut Arya Sinulingga hanya bersedia memberikan pinjaman dana namun tak mau ikut terlibat dalam proses bisnis kereta cepat yang dikerjakan Pemerintah Indonesia.

"Kenapa nggak Jepang? Kenapa China? Kalau Jepang itu tidak mau ikut dalam proyek tersebut, dia hanya kasih pinjaman dana. Sementara kalau China, dia itu ikut dalam bisnis tersebut," kata Arya Sinulingga sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Kini Sedot Dana APBN, Fadli Zon: Ini Sebuah Skandal, harus Ada Investigasi Serius

Arya Sinulingga menegaskan kembali bahwa Jepang hanya bersedia memberikan pinjaman dan meminta jaminan dari pemerintah terkait proyek tersebut.

Salah satu jaminan yang dimaksud Arya Sinulingga adalah jaminan terhadap biaya asuransi proyek tersebut (jika ada).

Bahkan, dia mengatakan bahwa Jepang menyerahkan sepenuhnya operasional proyek kereta cepat kepada Pemerintah Indonesia karena hanya bersedia memberikan pinjaman.

"Jepang hanya ngasih pinjaman dan minta supaya ada jaminan dari pemerintah terhadap seluruh proyek tersebut, baik dalam proyek tersebut kalau ada cost of assurance dan sebagainya. Operasionalnya pun semua tanggung jawab pemerintah, Jepang tidak ikut-ikut karena hanya kasih pinjaman," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Ngaku Tak Temukan Hal Positif dari Jokowi dan Skakmat Arya Sinulingga Terkait Proyek Kereta Cepat

Arya Sinulingga juga menerangkan, China bersedia menawarkan skema government to government (G2G) terkait proyek kereta cepat yang digenjot oleh Pemerintah Indonesia dan dimotori oleh Presiden Jokowi.

Arya Sinulingga menegaskan pula bahwa skema kerja sama yang ditawarkan China sangat berbeda dengan Jepang yang hanya menawarkan business to business (B2B).

Dengan skema G2G, China berhak atas 46 persen saham PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sedangkan 54 persen sisanya dimiliki oleh BUMN.

"China minta G2G, sementara Jepang menawarkan B2B. China itu ikutan di dalam bisnis tersebut, mereka ambil porsi saham 46 persen, sisanya adalah dari BUMN. Jadi sama-sama kedudukan dalam bisnis mereka," ucapnya.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Disebut Tak Akan Balik Modal, Refly Harun Bongkar Motif Lain dari Investor China

Arya Sinulingga juga menegaskan bahwa Indonesia dan China menanggung bersama cost overrun yang timbul dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Bahkan ketika ada masalah tak terduga dalam konteks operasional, dia juga mengatakan bahwa China turut serta menaggung kerugian tersebut.

"Jadi kalau misalnya ada cost overrun, maka China juga kena cost overrun tersebut, Indonesia pun kena. Kemudian ketika dalam operasional ternyata ada masalah, ada kerugian dan sebagainya, itu China pun ikutan menanggung biaya itu," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x