Keuntungan Harga Tes PCR 414 Persen, Luqman Hakim: Pesta Pora Diatas Derita Rakyat! Zalim!

- 2 November 2021, 15:15 WIB
Keuntungan Harga Tes PCR 414 Persen, Luqman Hakim: Pesta Pora Diatas Derita Rakyat! Zalim!
Keuntungan Harga Tes PCR 414 Persen, Luqman Hakim: Pesta Pora Diatas Derita Rakyat! Zalim! //@LuqmanBeeNKRI/twitter

KABAR BESUKI – Pemerintah telah menetapkan harga untuk tes PCR terbaru yaitu RT-PCR untuk Jawa-Bali tarif tertinggi sebesar Rp275.000 sedangkan untuk luar Jawa-Bali sebesar Rp300.000.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Anggota Fraksi PKB DPR RI Luqman Hakim juga turut bersuara.

Ia menilai keuntungan harga tes PCR sebelum diturunkan sangat menguntungkan bagi pebisnis.

Baca Juga: Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Tak Loyal, Pengamat Politik: Ancaman Itu Diberikan untuk Ganjar

Pasalnya setelah diturunkan saja, ia menilai pebisnis PCR sudah meraup keuntungan dari tarif 275 ribu rupiah.

Sebelumnya diketahui harga tes PCR rata-rata dengan harga 900 ribu rupiah, dengan harga sebelum diturunkan, ia menganggap keuntungan yang didapatkan sangat besar.

Ia menyebut HPPnya 175 ribu, maka pebisnis akan mendapat keuntungan sebesar 725 ribu rupiah per sekali tes.

Dengan demikian, ia menyimpulkan keuntungan yang didapatkan pebisnis bisa sampai 414 persen.

Baca Juga: Loncat dari Ketinggian Saat Mandi, Seorang Pemuda Alami Nasib Naas

“Dengan harga Rp. 275rb aja pebisnis tes PCR sdh untung lho. Sblm diturunkan, harga PCR Rp. 900rb-an. Anggap HPP nya Rp. 175rb, maka untung Rp. 725rb/tes PCR atau 414 persen,” ujarnya melalui unggahan twitter yang dikutip Kabar Besuki dari @LuqmanBeeNKRI 27 Oktober 2021.

Ia menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan pesta pora diatas penderitaan rakyat, ia juga menyebut hal tersebut adalah zalim.

“Pesta pora di atas derita rakyat! Zalim! Dan,” imbuhnya.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung bahwa yang memiliki bisnis tersebut tentunya bukan dari kalangan rakyat pedagang kaki lima, UMKM dan warung rakyat.

Baca Juga: Kebijakan Pemerintah Mewajibkan Tes PCR Dinilai hanya Bisnis, Roy Suryo: Memanfaatkan Jabatan untuk Memeras

“Pelaku bisnis PCR tentu bukan pedagang kaki lima/UMKM/warung rakyat,” pungkasnya.

Ternyata ada netizen yang setuju dengan pernyataan Luqman Hakim tersebut, bahkan menyinggung soal harga masker dan hand sanitizer yang sempat naik ratusan persen.

Pak Yai, jaman itu harga masker dan hand sanitizer juga naik ratusan persen,” ujar akun twitter @ferryhidayatsmn.

Namun ada netizen yang menilai harga PCR sebelumnya mahal karena fasilitasnya belum banyak tersedia.

Baca Juga: Isu Ada Patung Yesus dan Bunda Maria di Ka'bah, KH Luthfi: Tokoh yang Mengatakan Adalah Pembodohan Publik

Dulu harganya semahal itu krn fasilitas dan bahan utk uji PCR belum sebanyak skrg. Antriannya juga lama. Makanya mahal, Gak sebanding klo mo dibanding2in mah,” ujar akun twitter @Mbak2tajir.

Setuju, dipikir beli alat pcr cuma 200rb. Itu alat harganya 200jt lebih. Belom reagen dan tenaga manusia. Cuma sekarang udah nutup untungnya buat beli alat makanya bisa murah,” tulis akun twitter @bucin_micinn.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Twitter @LuqmanBeeNKRI


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x