Rocky Gerung Sebut Bisnis PCR Picu Perang Antar Geng di Istana: Balas Dendam Karena Nggak Dapat Proyek

- 5 November 2021, 10:27 WIB
Rocky Gerung Sebut Bisnis PCR Picu Perang Antar Geng di Istana: Balas Dendam Karena Nggak Dapat Proyek
Rocky Gerung Sebut Bisnis PCR Picu Perang Antar Geng di Istana: Balas Dendam Karena Nggak Dapat Proyek /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut bisnis PCR telah memicu perang antar geng di lingkungan Istana.

Rocky Gerung menyebut perang antar geng di Istana akibat bisnis PCR merupakan momen balas dendam bagi pihak-pihak yang tak mendapat proyek.

"Oh itu sinyalnya mereka sekarang dapat slot untuk balas dendam. Jadi temanya sudah balas dendam karena nggak dapat proyek waktu itu kan? Maka bergerombollah mereka untuk menyerang," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 5 November 2021.

Baca Juga: Presiden Didesak Segera Pecat Luhut Usai Diduga Terlibat Bisnis PCR, Refrizal: Apakah Jokowi Berani?

Rocky Gerung menyebut perang antar geng di Istana akibat bisnis PCR telah dimulai karena lemahnya penerapan etika di kalangan pejabat publik.

Dia mengatakan, perang antar geng tersebut dipicu oleh isu dua orang menteri (salah satunya Menko) yang diduga terlibat dalam bisnis PCR bahkan memiliki saham di perusahaan penyedia jasa tes PCR.

"Ini semacam perang antar geng sebetulnya untuk hal yang sama, karena yang jadi soal bukan siapa dapat apa, tetapi pelanggaran hukum. Mau siapapun itu tetap melanggar prinsip KKN bahwa yang di dalam itu, yang membuat regulasi kenapa berbisnis?," ujarnya.

Baca Juga: Isu Erick Thohir Terlibat Bisnis PCR Disebut Fitnah, Irma: Membunuh Karakter Seseorang Tanpa Data yang Cukup

Rocky Gerung menilai, rakyat tak bisa menerima alasan apapun yang dilontarkan pejabat pemerintah yang diduga terlibat dalam bisnis PCR.

Dia juga mengingatkan kepada siapapun yang menyerang pihak-pihak yang diduga terlibat bisnis PCR untuk fokus pada kebijakannya dan konsisten membongkar penyebab kebijakan kontroversial terkait PCR diterapkan.

"Jadi apapun alasan dari dalam, soal bantuan sosial, donasi, sesuatu yang sifatnya hadiah buat rakyat nggak bisa itu. Demikian juga yang lagi menyerang, yang menyerang fokus dong pada kebijakannya, bongkar kenapa ada kebijakan itu," katanya.

Baca Juga: Luhut Blak-blakan Mengaku Tak Ambil Untung dari Bisnis PCR: Saya Tidak Mengambil Keuntungan Sedikit pun

Rocky Gerung juga menyinggung persoalan amplop yang dibagi-bagikan oleh Ganjar Pranowo di masa pandemi yang belum kunjung berakhir.

Dia mempertanyakan amplop yang dibagi-bagikan Ganjar Pranowo kepada masyarakat, mengingat nama Ganjar Pranowo termasuk salah satu nama yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat calon presiden terkuat pada Pemilu 2024 mendatang.

"Itu artinya dalam bidang lain pun berlaku. Misalnya, dogma mesti cari tahu apakah amplop yang dibagi-bagikan oleh Ganjar itu juga hasil kemanusiaan atau ada motif politik sambil pamer elektabilitas," ujar dia.

Baca Juga: Luhut Bantah Tudingan Terlibat Bisnis PCR dan Ngaku Tidak Ambil Keuntungan Pribadi dari PT GSI

Rocky Gerung menekankan pentingnya standar etik dari setiap pejabat publik, khususnya bagi yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya, relawan Jokowi tak etis jika hanya menyerang Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir yang diduga terlibat bisnis PCR namun tak mempersoalkan aksi bagi-bagi amplop ala Ganjar Pranowo.

"Jadi mesti ada satu standar etik, nggak bisa sekedar nyerang Luhut nyerang Erick terus kelakuan Ganjar bagi-bagi duit enggak dipersoalkan. Itu sama kan, datang dari satu sikap integritas yang medua jadinya kan? Jadinya perang antar geng doang," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkait

Terkini

x