Refly Harun Pertanyakan Alasan Reuni 212 Tak Boleh Digelar di Jakarta Meski Kasus Covid-19 Melandai

- 30 November 2021, 07:12 WIB
Refly Harun Pertanyakan Alasan Reuni 212 Tak Boleh Digelar di Jakarta Meski Kasus Covid-19 Melandai.
Refly Harun Pertanyakan Alasan Reuni 212 Tak Boleh Digelar di Jakarta Meski Kasus Covid-19 Melandai. /ANTARA/Sigid Kurniawan

"Kalaupun misalnya ada yang namanya soal protokol kesehatan, maka persoalannya adalah harusnya sebelum pandemi tidak ada gejala pelarangan. Tapi gejala pelarangan bahkan penghadangan tinggi, itu tidak lain karena 212 itu tensi politiknya sangat dan amatlah tinggi, diakui atau tidak," ujarnya.

Baca Juga: Kiai NU Sebut Alumni 212 Bisa Jadi Presiden dan Membentuk Sebuah Partai daripada Menggelar Reuni Besok

Refly Harun menjelaskan bahwa Reuni 212 memiliki sejarah yang tak terlupakan di kalangan umat Islam, yang bermula dari mencuatnya pernyataan Ahok yang dianggap telah melecehkan surat Al-Maidah ayat 51 jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dia juga menjelaskan, Aksi 212 merupakan aksi lanjutan dari Aksi 411 yang diikuti oleh umat Islam dari berbagai elemen untuk mendesak agar Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta segera diadili.

"Pada tahun 2016, trigger-nya adalah pernyataan Ahok. Tapi jangan lupa, emang konteksnya adalah pada waktu itu ada Pilkada DKI (2017). Sebelumnya dibuat di 411, 212 adalah angka yang iconic," katanya.

Usai Ahok dipenjara, Refly Harun menjelaskan bahwa Reuni 212 yang digelar pada tahun 2017 sebagai momentum untuk merayakan keberhasilan dalam Pilkada DKI Jakarta, sementara pada tahun 2018 disebut-sebut terkait dengan pemenangan paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

"2017, konteksnya barang kali merayakan keberhasilan, 2018 konteksnya sudah terkait dengan pemenangan salah satu pasangan calon, diakui atau tidak, langsung ataupun tidak langsung," ujar dia.

Baca Juga: Sosok Kiai NU Sebut Reuni 212 Seolah 'Senang' di Atas Penderitaan Orang Lain: Pak Ahok Sendiri Menjadi Korban

Meski Pilpres 2019 telah usai, Reuni 212 tetap digelar pada tahun 2019 hingga kini untuk mempertahankan ikatan silaturahmi di antara para peserta yang telah berpartisipasi sejak 2016, bahkan meski pandemi Covid-19 melanda dunia (dengan tetap menerapkan protokol kesehatan).

"2019, barangkali berupaya untuk mempertahankan api dari kelompok-kelompok yang terikat, barangkali sebagian di antaranya kecewa karena kekalahan. 2020 pandemi, 2021 pandemi karena Covid yang terpaksa digeser dari Jakarta," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini