Proses tes PCR juga seharusnya bisa dibuat singkat. Namun, Novel menilai bahwa karena adanya dugaan unsur KKN yang akhirnya membuat tes menjadi lama.
Sementara untuk mendapatkan hasil tes PCR yang lebih cepat, masyarakat dituntut untuk membayar biaya yang lebih mahal.
“Tntunya ketika hal sepenting ini dikuasai oleh pihak-pihak tertentu dan kemudian diambil keuntungan untuk pribadi atau kelompok-kelompok, tentu ini masalah serius bukan dilihat sebagai hal sepele,” jelas Novel Baswedan.
Baca Juga: Refly Harun Pertanyakan Alasan Reuni 212 Tak Boleh Digelar di Jakarta Meski Kasus Covid-19 Melandai
“Karena itu ini menjadi hal yang sangat penting untuk diusut lebih jelas,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Novel Baswedan memilih bergabung dengan Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan untuk membantu melakukan audit bisnis tes PCR.
Kaukus juga berencana akan meminta kesedian dua menteri terkait untuk diaudit, yakni Luhut Bdan Erick Thohir yang diduga terlibat dalam bisnis tes PCR.***