“Keluar gas lebih dulu, setelah gas beracun, lalu keluar lumpur seperti sejarahnya lumpur lapindo kemarin, seperti itu, akhirnya hilanglah lokasi pemukiman warga lenyap diganti dengan lumpur,” jelasnya.
Menurut Tigor Otadan, bencana ini terjadi karena proyek tambang yang terus dilakukan sehingga berdampak buruk bagi lingkungan.
Proyek tambang besar-besaran yang dilakukan secara berlebihan ini justru dapat mengganggu keseimbangan alam dan manusia.
“Seperti bumbu masakan, yang harusnya garamnya setengah sendok, dikasih dua sendok, maka rasanya rusak, sama seperti alam juga seperti itu, semakin digali kedalamannya, maka dampaknya pun luar biasa,” ujarnya.
Baca Juga: Eggi Sudjana Menilai Pancasila Sudah Tak Berlaku Lagi: yang Jalan Liberalis Kapitalis Ekonominya
Menurutnya, bencana alam ini tidak akan bisa dihindari lagi karena sudah menjadi dampak dari adanya penambangan.***
Disclaimer: menurut ramalan atau prediksi sebaiknya tidak untuk dipercaya sepenuhnya. Sikapi dengan bijaksana sebagai bentuk mawas diri, ramalan atau prediksi bisa benar dan salah.