Network
KABAR BESUKI - Masyarakat Indonesia mulai hari ini harus mewaspadai varian Omicron yang sudah mulai masuk ke wilayah NKRI.
Varian tersebut pertama kali ditemuka di Afrika dan menurut data WHO sudah 57 negara yang melaporkan bahwa varian Omicron sudah masuk ke wilayahnya.
Indonesia yang terus melakukan kroscek secara berkala akhirnya menemukan varian tersebut sudah masuk ke wilayah Indonesia.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas, Relawan dan Petugas Menarik Diri Saat Kondisi Mencekam
Seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube TvOneNews, ada seseorang yang teridentifikasi terkena varian Omicron tersebut.
Menteri Kesahatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan sudah ada orang yang sudah terinfeksi varian tersebut.
Orang yang dimaksud Menkes, Budi Gunadi Sadikin adalah orang yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Wisma Atlet, Jakarta.
Untuk saat ini, orang yang sudah terinveksi positif varian Omicron tersebut sudah menjalani karantina di Wisma Atlet.
Budi Gunadi Sadikin menuturkan pasien tersebut terkonfirmasi positif pada 15 Desember 2021 lalu.
Pasien tersebut sudah dikarantina di Wisma Atlet dengan tanpa gejala.
Hingga saat ini pasien tersebut sudah dinyatakan negatif dari varian Omicron yang sudah menyebar di 57 negara tersebut.
Menkes juga mendeteksi sudah ada 5 kasus probable mengidap varian Omicron tersebut.
2 diantaranya adalah WNI yang baru pulang dari Inggris dan Amerika, sedangkan 3 kasus lainnya adalah WNA yang berasal dari Tiongkok.
WNA asal Tiongkok tersebut merupakan wisatawan yang datang ke Manado.
"3 orang pekerja pembersih di Wisma Atlet, tanggal 8 dites PCR nya positif, tanggal 15 baru diketahui salah satunya adalah varian Omicron," ujar Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI.
Varian Omicron sendiri merupakan mutasi dari virus Covid-19 yang sudah mewabah di dunia.
Varian tersebut disinyalir lebih cepat tingkat penyebarannya dibandingkan dengan varian Covid-19 yang lainnya.
Menjelang pergantian tahun 2021 menuju 2022 banyak himbauan dari Pemerintah Indonesia untuk tetap menggunakan aturan dan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Pemerintah juga membuat peraturan terkait pelaksanaan keramaian ataupun sejenisnya.
Varian yang ditakutkan pemerintah akhirnya sudah masuk ke wilayah Indonesia, masyarakat agar lebih berhati-hati dan terus terapkan protokol kesehatan.***
