Selain itu, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran kurang lebih 2 km dari pusat erupsi.
Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Banyuwangi, Sabtu 18 Desember 2021: Cerah Berawan Pukul 7 Pagi
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru.
Akibat aktivitas Gunung Semeru tersebut, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru dinaikan dari level WASPADA (Level II) menjadi SIAGA (Level III) terhitung mulai tanggal 16 Desember 2021 pukul 23:00 WIB.
Bagi warga dan Masyarakat dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Selain itu, warga juga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Demi keselamatan bersama, warga juga dihimbau untuk selalu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.***