Rocky Gerung kemudian mengacu pada standar Bank Dunia yang menyebut bahwa seseorang dapat dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila memiliki pendapatan di bawah dua dolar AS per hari.
Dia juga menilai bahwa kehilangan dua dolar AS per hari bagi direksi maupun komisaris Pertamina tak berdampak banyak pada kekayaan mereka.
"Kan kita pakai prinsip garis kemiskinan yang mungkin sekarang masih dua dolar juga yang ditetapkan Bank Dunia. Kalau direksi itu kehilangan dua dolar, dia nggak turun di bawah garis kemiskinan, tetapi di garis kekayaan," katanya.
Namun sebaliknya kata dia, kaum buruh sangat rentan dengan kemiskinan apabila kehilangan sekecil apapun penghasilan yang mereka peroleh.
"Tapi buruh itu rentan sekali tuh, pendapatan berkurang sedikit dia langsung drop menuju ke 100 juta orang yang berada di bawah garis kemiskinan," ujar dia.
Rocky Gerung menyimpulkan bahwa seharusnya Pertamina maupun perusahaan lainnya tak sepantasnya membebankan kesulitan yang diderita perusahaan kepada karyawan atau buruh.
Menurutnya, yang seharusnya dilakukan adalah memotong gaji direksi maupun komisaris karena mereka bukanlah kelompok yang rentan untuk masuk ke jurang kemiskinan.
"Penderitaan itu harusnya dibebankan kepada yang di atas karena mereka tidak mungkin bertambah penderitaan, kalau yang di bawah pasti tuh," tuturnya.***