Network
KABAR BESUKI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini tengah ramai jadi buah bibir masyarakat usai kunjungannya ke Toba, Sumatera Utara memancing kerumunan masyarakat.
Seperti diketahui dalam video yang beredar di media sosia, Presiden Jokowi tampak membagikan kaos kepada masyarakat. Hal tersebut sontak memicu kerumunan warga yang hendak melihat Presiden Jokowi.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Toba tersebut sontak menuai kritik dari berbagai pihak karena dianggap abai terhadap protokol kesehatan di tengah kenaikan kasus Covid-19. Salah satu kritik disampaikan oleh politisi PKS, Mardani Ali Sera.
Mardani Ali Sera mengatakan bahwa kerumunan yang diciptakan oleh Presiden Jokowi bisa saja menimbulkan cluster baru Covid-19.
Ia bahkan menyalahkan Presiden Jokowi karena dianggap telah menciptakan kerumunan yang bisa membahayakan masyarakat.
“Jangan salahkan masyarakat apalagi warga umum yang jarang bertemu presiden, tanggung jawab ada pada presiden,” kata Mardani Ali Sera seperti dikutip dari cuitannya di Twitter @MardaniAliSera pada 5 Februari 2022.
“Percuma menghimbau masyarakat jika teladan dan sistem tidak ditegakkan, kasihan warga jika ada klaster karena kejadian ini,” imbuhnya.
Kritik dari Mardani Ali Sera terkait kerumunan Presiden Jokowi ternyata ditanggapi langsung oleh politisi PDIP, Ruhut Sitompul.
Melalui cuitannya di Twitter, Ruhut Sitompul menilai bahwa kerumunan yang timbul saat kunjungan Presiden Jokowi ke Toba adalah bentuk cinta rakyat.
“Mardani PKS Pak Joko Widodo itu Presiden RI ke-7 adapun kerumunannya bentuk cinta rakyat Indonesia,” kata Ruhut Sitompul.
Lebih lanjut, Ruhut Sitompul juga meminta agar Mardani Ali Sera tidak menyamakan kerumunan Presiden Jokowi seperti kerumunan yang ditimbulkan oleh Habib Rizieq Shihab (HRS).
“Jangan kau samakan dengan HRS berkerumun dengan ada udang di balik baso, beda banget lah ya, hahaha, MERDEKA,” pugkasnya.***
