Ia memilih menjadi seorang yang cinta akan budaya, karena pengaruh lingkungan keluarganya, yang juga pecinta budaya, bahkan ada yang jadi budayawan.
“Seperti prinsip yang dibawain Ki Hajar dalam didikannya. Bahwa semua orang itu guru,” kata Yayak dalam sebuah wawancaranya bersama anggota Kanal YouTube Kelurahan Amsterdam, yang mengunggah video pada 7 Januari 2020.
“Guru-guru yang ada di sekitarku pada waktu itu, dari sejak bayi, karena kami itu termasuk keluarga besar taman siswa, itu rata-rata adalah pecinta budaya, malah beberapa itu budayawan,” lanjut Yayak melengkapi kalimatnya.
Yayak juga aktif menyuarakan kritikannya kepada pemerintah dalam media sosial Instagram dan Twitter.
Beberapa karya seninya ia unggah dalam akun Instagram @yayakyatmaka. Seperti karya ‘Pohon Terakhir Telah Mati’, ‘Reformasi Agraria, Segera!’, ‘Bagi dong, Oom..!’, dan masih banyak lagi karyanya.
Yayak juga kerap menciptakan lagu anak-anak pada zamannya. Lagu-lagu itu memiliki makna filosofi pada setiap liriknya. Seperti lagu ‘Sama-Sama’ yang ditujukan untuk anak-anak agar suka belajar.
Bahkan, beberapa lagu karya Yayak pernah dipopulerkan oleh grub band Marjinal. Yaitu lagu yang berjudul ‘Anak Merdeka’ dan ‘Roti Matahari’.
Kini, Yayak meski sudah berusia sekira 66 tahun, ia masih saja aktif dalam gerakan sosial.