Pada tahun 2009-2010, Geisz Chalifah menyebut bahwa Indonesia saat itu sedang ramai dengan isu promosi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Ketika itu, Geisz Chalifah menyoroti pernyataan Ade Armando yang berbicara dengan narasi yang terkesan mendukung LGBT.
Dia melakukan perlawanan terhadap pernyataan Ade Armando dan orang-orang yang sepaham dengannya melalui sebuah tulisan bahwa LGBT merupakan 'penyakit', dan menyebut Ade Armando mengalami masalah dalam pola pikirnya.
"Ketika rame soal itu (LGBT), Ade Armando ngomong macem-macem, saya bikin tulisan melawan dia, saya katakan bahwa ini nggak sehat, orang ini sakit," ucapnya.
Terkait kontestasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Geisz Chalifah menyebut bahwa nama Anies Baswedan bukanlah satu-satunya nama yang disodorkan untuk maju dalam bursa pencalonan gubernur.
Selain Anies Baswedan, dia sebelumnya sempat mengusulkan nama Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum, yang merupakan sesama alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Yang saya kampanyekan itu tiga. Ada tiga orang, satu namanya Andi Mallarangeng, dua namanya Anas Urbaningrum, tiga namanya Anies Baswedan, sesama alumni HMI," tuturnya.***