“Padahal IDI itu pembina dokter bukan pembinasa dokter, kalo dokternya salah diajarin, dokternya ada kesulitan ya ditolongin harusnya IDI begitu. Saya khawatir kalao ada background-background yang berkaitan bisnis itu karena munculnya vaksin Nusantara pasti akan menganggu vaksin konvensional dan itu banyak yang dimaui oleh orang-orang yang mengerti secara ilmiah,” tutur Siti Fadilah Supari.
Sebagai informasi, keputusan yang diambil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Kongres IDI ke-31 di Banda Aceh pada 25 Maret 2022, yakni memecat dokter Terawan Agus Putranto menuai kecaman publik.
Pemberhentian ini karena dokter Terawan dinilai telah melanggar kode etik.
Kemudian, di masa-masa awal pandemi Covid-19, dokter Terawan pun melontarkan pernyataan kontroversial yang menggemparkan masyarakat, yakni larangan memakai masker saat itu.***